Selasa, 23 Desember 2008

Aku dan Hari Ibu

Suasana pagi ini mengingatkan ku akan satu hari yang bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia, yaitu Hari Ibu yang di Indonesia dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan di tahun yang sama dengan Sumpah Pemuda. Organisasi perempuan sendiri sudah bermula sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Pada tanggal 22 Desember 1928 organisasi-organisasi perempuan mengadakan kongres pertamanya di Yogyakarta dan membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani), kongres berikutnya diadakan di Jakarta dan Bandung.

Presiden Soekarno juga telah menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional, hingga kini.

Lalu...apakah kita telah memberikan sesuatu kepada Ibu dihari yang berbahagia ini?
Ngomongin soal Ibu, ngomongin soal jasanya, ngomongin soal pengorbanannya, rasanya tak akan pernah bisa kita untuk menggantinya........biarpun air mata ini menetes, tapi jasa Ibu tak akan pernah tuntas untuk kita ganti.
Itulah sebabnya, ketika aku mengingat jasa-jasa Ibu ku yang kini berada di kampung....hampir tak pernah bisa untuk membendung air mata hingga menetes ke pipi. Ibu aku amat sayang kepadamu.

Seiring berputarnya waktu, maka akupun dihadapkan kepada sebuah cermin kehidupan yaitu anak-anak ku. Hal yang baik yang pernah kulakukan aku sharing dengan mereka, dan di dinding kamar tidurnya kutempel artikel berikut ini :

Seorang anak mendapatkan ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur lalu menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu.
Si ibu segera mengesatkan tangan di apron menyambut kertas yang dihulurkan oleh si anak lalu membacanya. Ongkos membantu ibu:
Tolong pergi ke kedai Rp 40.000
Tolong jaga adik Rp 40.000
Tolong buang sampah Rp 10.000
Tolong kemas bilik Rp 20.000
Tolong siram bunga Rp 30.000
Tolong sapu sampah Rp 30.000
Jumlah : Rp 170.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak sambil sesuatu membelai kepala sang anak.
Si ibu mengambil sebatang pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.
Ongkos mengandungmu selama 9 bulan - GRATIS
Ongkos berjaga malam kerana menjagamu - GRATIS
Ongkos air mata yang menetes keranamu - GRATIS
Ongkos kegusaran karena menghawatirkanmu - GRATIS
Ongkos menyediakan makan minum, pakaian, dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca apa yang dituliskan oleh si ibu. Si anak menatap wajah ibu,memeluknya dan berkata, Saya Sayang Ibu.

Kemudian si anak mengambil pen dan menulis ¦#;LUNAS¦#; pada muka surat yang ditulisnya.

Mengapa hal ini kulakukan, agar mereka juga dapat menghormati ibunya yang telah berjuang dengan seluruh jiwa raganya dan bahkan nyawanya dalam melahirkan. Sehingga akan senantiasa bersikap positif terhadap orang tua.

Yah....inilah setets air mata yang mengiringi ku setiap tanggal 22 Desember.

Jumat, 19 Desember 2008

Kesempatan Yang Sangat Bermanfaat

Aku mendapat kesempatan yang sangat berharga menjelang akhir tahun, yaitu mengikuti Seminar Unlock Giant Potential! : Achievment & Mitovation Using NLP (Neuro Linguistic Programming) and Mind Technology dengan presnted by Ir. Adi Susilo CI, CH, CHt.

Objectives yang diharapkan dari seminar ini adalah:
  • Mampu meraih kesuksesan lebih cepat
  • Mampu mengatur emosi/EQ menjadi lebih positif
  • Mampu mengatur EQ untuk kesehatan, kebaikan dan mengurangi stres
  • Mampu melakukan pemrograman diri untuk mencapai tujuan yang diinginkan (PsychoCybernetics)
  • Memahami fungsi otak kiri dan kanan
  • Mampu melakukan optimalisasi pikiran dalam pekerjaan
  • mengetahui karakteristik otak bawah sadar
  • Mampu memotivasi diri (self motivation)
  • Mampu lebih mempererat hubungan kerja antar karyawan
  • Mampu mencapai kinerja puncak personal secara cepat
  • Menjadi lebih percaya diri dalam berbagai hal
  • Mampu mengubah ketakutan menjadi kekuatan
  • mampu menyelesaikan onflik dengan orang lain

Setelah melewati 2 x 24 jam alias dua hari seminar, akhirnya sebagai penutup dari seluruh rangkaian seminar tsb adalah acara FIREWALK - How to Transform fear to Power. Ada yang pada awal ketakutan tapi akhirnya mencoba juga dan berhasil. Ada yang ragu-ragu tapi nekat melewati api dan akhirnya berhasil. Ada yang semangat berkobar bak api yang akan dilewati tapi ternyata menutup mata tat kala melewati api sebenarnya. Ada juga yang ketagihan hingga mencoba lagi mecoba lagi, dan ada juga yang terkikis bulu rambut di kakinya.

Closing in Unlock Giant Potential

Kalau anda tetap melakukan HAl yang SAMA dengan sebelumnya, maka anda akan mendapat HASIL yang SAMA dengan sebelumnya.

life will NEVER be the SAME............

Kita tidak dapat mengubah arah angin, tetapi kita dapat mengubah posisi layar kapal kita.

To know and NOT to do, is NOT YET to know.

aku dan sebuah bingkai kemiskinan

Sore ini udara terasa dingin, terlihat awan masih menggelayut diatas sana. Tiba-tiba aku yang sedari tadi asyik membaca koran sore di sebuah stasiun kereta api dikejutkan oleh suara memelas seorang bocah.
"Om.......bagi uangnya dong untuk makan" pinta seorang bocah yang tengah berdiri didepanku dengan pakaian seragam sekolah dasar.
"Emangnya kamu berdua belum pada makan, benar nih!" selidikku sambil tersenyum dalam hati (karena kalau minta makan, aku lebih senang memberinya makan bukan uang, gitu lho!).
Kulihat mereka berdua saling berpandang-pandangan......., entah apa yang terpikir dalam benaknya.

"Ya sudah......ayo ikut sama om ke warteg, katanya minta makan"
Kulihat mereka berdua belum beranjak juga, dari tempat mereka berdiri.

Minggu, 14 Desember 2008

Renungan Buat Bojoku Yang Ber-Ulang Tahun



(Seperti biasa setiap keluargaku berulangtahun, maka tak ada lilin...tak ada lagu "happy birthday"...tak ada pesta, tak ada aktivitas sia-sia, hanya doa, muhassabah dan merenungkan tentang hidup yang telah terarungi dan yang akan dijelajah)

Istriku,
Derita adalah cobaan hidup kita yang setia mengayuh biduk rumah tangga
tuk berlayar di samudera kehidupan
tuk berlabuh di dermaga kebahagiaan


Istriku,
Kebahagiaan adalah buah dari kesabaran yang bergelayut di pohon rumah kita
tuk menghias altar kehidupan
tuk peneduh arus kehidupan

Istriku,
Hidup adalah perjalanan nan panjang, penuh goda, sandung dan sanjungan
tapi ingat istriku!
hidup tanpa doa dan perjuangan ibarat katak dalam tempurung
entah apa yang di cita-citakan


Istriku,
Kita sekarang berada ditengah-tengah laut kehidupan yang mengamuk
pangkalan tempat bertolak tak nampak
pelabuhan tempat bersauh masih jauh
awan hitam legam semakin menebal, gelap alam sekitar
kilat menjilatkan api, petirpun menyambar
angin nakal merobek mengoyak layar
gelombang datang perahu kita terlempar


Istriku, pegang erat-erat tali sentausa, tali penghubung kita dengan ALLAH SWT
Mengapa perahu tak laju terus, seakan putus daya bergumul melawan arus
Mari kita tilik diri, selidik dan periksa
Bocorkah atau terlalu berat muatan yang tiada guna
Disusudt perahu penuh bertumpuk dosa
Mari cepat-cepat kita ikat dengan tali tobat
Nah..perahu berenang maju, walau ombak berdebut di kalbu
Dapatkah kita capai pelabuhan abadan yang syahdu?

Berlombalah berlayar dijalan lurus
Lewat gemuruh laut kehidupan, tembusi seretan arus
Kembangkan terus layar keimanan sampai kebatas
Siapa selamatkan beroleh balas


Istriku,
Mari kita bercermin diri didepan kaca
begitulah bentuk diri, muka kita penuh luka
Apakah itu bisul-bisul kecil, atau barangkali jerawat?

Oh bukan, bukan itu istriku,
Coba kita lihat wajah orang yang rindu dendam pada Tuhan
Bagaimana antara kita dengan mereka?
Ah adalah perbedaan yang menyolok berjarak antara langit dan bumi

Mereka kurus kering merindukan Tuhannya
Tapi kita gemuk karena kenyang dosa
Andaikan kita bkuruspun, kurus termakan dosa pula

Yang selalu bergetar dalam hatinya, ialah ingatan pada-Nya selalu
Apakah lagi dalam menegakkan yang lima kali
Tapi kita walau dalam sujud yang tiada arti sekalipun
Senyum dunia terbayang jua


Di malam sepi mereka berbisik-bisik dengan Tuhannya lewat Tahajjud
Kita tenggelam kelam dalam dekapan selimut bersetan

Kerongkongan mereka basah selalu oleh kalimat-kalimat tauhid
Dada penuh berisi iman
Kerongkongan kita basah karena menghafal tembang "Laskar Pelangi"
Dada penuh berisi lagu


Bagaimana kalau kita ganti dengan lagu rindu?
Rindu pada Yang Satu
Pantas beribu doa terbang kelangit sudah, membawa segala harap dan pinta
Namun harapan tak kunjung jua
Impian tinggal terpaku berpantang nyata
Rupanya dosa-dosa telah menghadang dan menyeret doa-doa kita


Istriku terkasih,
Bagaimana agar impian menjadi nyata
Mari kita lihat, dari butiran-butiran mutiara ada yang bercahaya demikian :

Barang siapa yang bertahta
Di kerajaan yang bernama taqwa
Tuhan kan membuatkan pintu keluar dari bencana
Satu dipinta, sejuta tiba tiada terduga


Istriku,
Memang harus kita selami mutiara di dasar segara
Kita ambil, kita simpan didalam dada
Agar hati kita bercahaya
Cahayanya membudaya di dalam jiwa
Kelak kita jadikan pelita
Pabila istirahat di bawah pohon kamboja


Met ulang tahun, istriku........

Ibadah Qurban: Cermin Ketaatan & Ketabahan

Senin, 8 Desember 2008 bertepatan dengan 10 Dzulhijah 1429H karena wukuf di Arafah sebagai puncak dari ibadah haji telah jatuh pada hari Ahad, 7 Desember 2008), yaitu hari raya kedua umat Islam selain hari raya Idul Fitri. Suara takbir terdengar begitu dahsyatnya mengiringi keluarga ku dan keluarga muslim lainnya menuju lapangan, tepatnya di depan Masjid Al Hikmah. Yah…disitulah kami menegakkan sholat sunnah Idul Adha tahun ini dengan warga muslim yang lain.


Kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS adalah contoh yang sangat baik mengenai ketaatan, ketabahan, dan kekuatan membangun persaudaraan.
Karena inti kurban adalah kerelaan untuk berbagi dan peduli pada sesama.
Itulah sebabnya ibadah kurban sangat dianjurkan, karena salah satu hikmahnya adalah ith ‘amul bais al fakir.

“Ya Allah, semoga kurbanku tahun ini yang tidak aku saksikan akan lebih bermanfaat dari kurbanku tahun-tahun sebelumnya’ ucapku dalam hati.

Namun melihat fenomena ber kurban tahun ini, masih saja ada pendistribusian yang tidak tepat. Artinya masih saja ada orang mampu yang mendapat kupon untuk pengambilan daging kurban, sehingga hikmah ith 'amul bais al fakir tidak dapat dirasakan.

Akankah hal seperti ini akan terus berulang...............!?

Sabtu, 06 Desember 2008

Teroris atau kah Mujahid

Saudaraku,
Tak terasa waktu bergulir begitu cepatnya memutari cakrawala. Sebulan sudah, trio eksekusi mati kasus Bomb Bali I (Amrozi, Imam Samudera dan Mukhlas) menjemput ajal di ujung senapan regu tembak.

Tepatnya hari Ahad, tanggal 9 November 2008, tanpa penutup kepala, sambil menatap langsung wajah-wajah regu tembak.

Hingga kini pun, masih kita dapati perbincangan seputar kata-kata "mujahid, teroris, syahid" dan "jihad". Dan percakapan atau diskusi tersebut seputar pertanyaan apakah Amrozi cs itu mati syahid atau tidak ? Apakah Imam Samudera itu mujahid atau teroris? Apakah yang dilakukan Ali Ghufron alias Mukhlas itu jihad atau bukan?

Ada satu rekaman bait-bait syair teruntuk ibunda, istri dan anak-anaknya yang disenandungkan oleh Imam Samudera, diruang isolasi menunggu detik-detik kematiannya.

Syahidlah daku, Syahidlah daku
Mataku terpejam daku terluka,
Mataku terpejam daku terluka,
Selamat berpisah ayah, bunda, anak istri dan saudaraku
Kita tak jumpa dialam fana.
Tak jumpa untuk selama-lamanya
Di alam Jannah kita kan jumpa
Di alam Jannah kita kan bahagia
Yahudi dan Amerika musuh kita sepanjang masa
Amerika dan sekutunya kan kita hajar hingga kan hancur
Isykariman aw mutsyahidan.

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati: bahkan mereka hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki". (QS. al baqarah_2 : 169).

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)". (QS. al-Hujaraat_49: 11).

Saudaraku,
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting untuk semua pihak. Untuk Kita dan Mereka. Untuk kita, kaum Muslimin dan Untuk mereka, kaum munafik dan kuffar.

Bagi kita adalah memberikan pelajaran tentang kehormatan diri. Menegakkan wajah di depan penguasa dzalim, menebas kekerdilan demi kekerdilan, meneriakkan Allahuakbar.........walau moncong senjata mengancam. Dan, berucap......TIADA TUHAN SELAIN ALLAH.
Semoga pelajaran yang diberikan trio mujahid akan terus dikenang dan menjadi tonggak peradaban umat yang lebih bermanfaat.

Sedangkan bagi kaum munafik serta kuffar. Ini juga sebagai sebuah peringatan. Bahwa kedzaliman akan melahirkan penderitaan. bahwa kemungkaran akan berujung pada ketidak harmonisan. bahwa kerasukan akan menjadi kantong dari kegelisahan tak bertepi.
Maka................
Mereka harus hentikan membunuh manusia lain.
Mereka harus hentikan kerasukan menjarah tanah-tanah muslim.
Mereka harus keluar dari negeri-negeri Islam.
Dan bila mereka tak belajar maka 'satu Amrozi tewas maka akan lahir 1000 Amrozi yang lain.

Kamis, 04 Desember 2008

Awal Desember Kelabu

Hujan terus mengguyur kotaku hingga lewat tengah malam. Namun rasanya mata tak bersahabat untuk ku pejamkan, walau suasana malam ini begitu sangat mendukung untuk tidur dengan pulas.
Atau mungkin karena demam yang merasuk kedalam tubuhku yang membuat mata begitu enggan menuruti keinginanku untuk tidur pada malam hari ini.

Hingga rintik hujan tak terdengar lagi dan entah sudah berapa ayat yang kulafazdkan lewat kerongkonganku yang masih terasa pedih bila memakan sesuatu.

Akhirnya kantuk hinggap juga pada diriku, hingga akupun tertidur pulaaasssssssssss.

Awal Desember 2008, adalah desember kelabu buat ku, aku tak bisa menegakkan sholat Subuh berjamaah di Masjid lantaran demam masih meradang ditubuhku.
Akupun tak beraktivitas di kantor lantaran sakit masih menggelayut di tubuhku.

Yah.....semoga Allah cepat mengizinkan kesembuhan penyakitku.
Aku berharap bukanlah azab yang di berikan-Nya lewat penyakitku kali ini.

Semua ini mengingatkanku kepada ucapan sahabat Rasulullah saw, Sayyidina Abu Bakar al-Shiddiq RA: "Ada tiga hal yang tidak bisa dicapai dengan tiga hal lainnya (melainkan hanya dengan izin Allah): yaitu kekayaan tidak bisa dicapai dengan cita-cita semata; keremajaan tidak akan dapat dicapai dengan disemir semata; dan kesehatan tidak akan dapat dicapai dengan obat-obatan semata".

Semoga Awal Desember 2008 yang kelabu tidak membuat kelabu dalam hati nuraniku.