Jumat, 31 Juli 2009

T a k u T................. huhhhhh seram?

Takut selain kepada Allah adalah suatu penyakit batin yang sangat dibenci Allah. Takut juga mencirikan bahwa orang yang terjangkit sedang mengalami krisis akidah atau keimanan yang kronis. Jika seseorang terjangkit penyakit ini, bukan hanya suatu persoalan saja yang ia takuti, justru Allah menumbuhkan dengan ketakutan-ketakutan yang lain (Al Hadits).
Penyakit ini sangat berbahaya. Bahayanya pun tidak terbatas pada si pasien, melainkan juga bai orang-orang di sekelilingnya. Karena, dampak langsung dari penyakit ini, akan memunculkan tindakan-tindakan tolol si pasien yang justru menjerumuskan diri dan masyarakat sekitarnya. Apalagi, jika yang sedang terjangkit adalah para pemimpin, ulama, pengusaha, dan orang-orang berpengaruh lain di suatu masyarakat. Atau bisa jadi orang kecil seperti kita?
Al Qur'an telah mengungkapkan bagaimana dampak buruk yang ditimbulkan dari hanya sebuah penyakit takut yang menimpa seorang pemimpin yang bernama Firaun. Karena ketakutan akan ramalan tentang kejatuhannya. Akhirnya, Firaun membunuh seluruh anak laki-laki rakyatnya. Begitu pun yang pernah dialami Qorun, seorang konglomerat di zamannya. Karena ketakutannya, ia menimbun sebagian besar kekayaannya dan tersebar di seluruh pelosok negeri. Akibatnya, seluruh kekayaan terpusat pada dirinya dan menyisakan kemiskinan di sekitar masyarakatnya.
Dari pelajaran sejarah tersebut, tidak tertutup kemungkinan penyakit tersebut melanda masyarakat kita saat ini. Bagaimana kita tahu bahwa harta yang tersimpan di luar negeri oleh sebagian pengusaha kita berjumlah milyaran dolar AS. Dan bahkan melebihi dari jumlah devisa negara yang berpenduduk lebih kurang 200 juta jiwa. Hal ini kalau bukan takut, alasan apalagi yang membuat mereka sampai saat ini tetap bungkam. Mereka takut miskin, sementara mereka paling kaya dimasyarakatnya.
Mudah-mudahan penyakit yang berbahaya ini tidak menimpa para ulama kita. Karena seharusnyam dalam kondisi krisis seperti ini, ulamalah yang semestinya maju paling depan untuk menyerukan amar ma'ruf nahi munkar. Dan bukan sebaliknya: mencari selamat di tengah umat yang gawat.
Buat kita, mudah-mudahan hati-hati kita tidak dihinggapi penyakit takut akan kehilangan rezeki, takut akan miskin, dan takut-takut yang lain.
Yang menyebabkan kita melakukan suatu tindakan yang berlawanan dengan nilai-nilai keimanan kita.

Rabu, 22 Juli 2009

K I D U N G CintA


”Ketika dia mengatakan menyukaimu, pada saat itulah persaudaraan selesai”, kata Oemar seenteng kapas. Aminah terpana, semudah itukah?. Ah!, Oemar tak akan pernah mengerti, ................. semua orang takkan pernah mengerti, seperti dirinya yang tak pernah mengerti kenapa persaudaraan yang sudah berjalan begitu lama harus pupus hanya karena Iqbal punya perasaan lain. Aminah sangat marah, ia merasa di khianati, ternyata Iqbal tidak jujur selama ini, dan tak ada kebencian yang melebihi dari pada semua itu.

”Kau punya hak untuk membencinya, tapi Iqbal juga punya hak untuk menyukaimu, kau harus sadari itu” lanjut Oemar. Untung hari sudah temaram, hingga Oemar tidak tahu bara dimata Aminah, kalau saja mata itu bisa membakar, mungkin padang rumput didepan mereka akanmeranggas. Tiba-tiba saja Aminah merasa bosan bersahabat dengan Oemar.

Aminah merenung, kalau Oemar yang sudah dianggap sahabat terdekatnya saja nggak bisa diajak kompromi lalu siapa lagi yang bisa diajak ngomong, untung ia masih bisa berbagi rasa dengan lagu-lagu Raihan, walaupun dalam bentuk bentuk benda mati, setidaknya ada damai disetiap ia mendengar Raihan bersenandung. Tiba-tiba Aqminah jadi ingat Ghiffari, senyum tipis menghiasi bibirnya.


Setiap mengingat Ghiffari, seakan ada badai dihatinya, anehnya ia menyukai itu. Hanya Ghiffari yang memiliki ”Great Point” diantara sekian orang yang dikenalnya, tapi untuk memiliki Ghiffari?, membayangkan saja Aminah tak berani. Banyak hal yang membuatnya merasa asing setiap berhadapan dengan Ghiffari. Pucuk-pucuk cemara didepannya meliuk-liuk diterpa angin sore, sementara beberapa daunnya jatuh entah kemana.


Aminah makin menerawang, kalau saja aku diberi kesempatan untuk memilih?, keluhnya. Kadang, kalau membutuhkan sesuatu sepertinya sia-sia, sementara mencoba menikmati apa yang sudah begitu susahnya, mata Aminah terasa panas. Alangkah susahnya membelokkan sebuah asa yang terlanjur membatu, alangkah sulitnya menghancurkan sebuah rentang yang terlanjur membeku. Mungkin Ghiffari hanya sebuah kidung, kidung yang tak pernah selesai.


Minggu, 19 Juli 2009

Mengabadikan Senandung CINTA Teruntuk Istriku


Apa yang Anda rasakan ketika berhadapan 'pertama kali' dengan istri atau suamimu? Segunung gerak kejiwaan yang susah terlukiskan. Karena semuanya serba mendadak. Kita harus bersanding dengan pasangan hidup kita. Sosok yang belum pernah kita kenal sebelumnya. Lalu, bertahap kita menemukan bahwa dalam dirinya tersimpan misteri yang belum terungkap.

Pernikahan menggiring kita untuk tidak lagi berdiri terpaku dalam angan-angan. Pernikahan menyadarkan kita tentang kenyataan hidup bahwa kekasih kita sesungguhnya menyimpan misteri yang harus kita singkap, karena memendam potensi yang harus kita kembangkan, dan terkadang memunculkan sisi-sisi tertentu yang menuntut kesabaran.
Cinta dan kerinduan kepada keluarga, istri dan anak-anak, selalu menempati posisi paling penting dalam diri siapa saja. terlebih bagi mereka yang menyadari bahwa kesuksesan aktivitas apapun : kerja, dakwah, bisnis, dan sebagainya selalu memiliki akarnya dalam keluarga. Mungkin inilah yang dapat kita pahami dari doa yang kita panjatkan kepada Allah Ta'ala. Robbana hablana min azwajina wadzurriyyatina qurrata a'yuun waja'alna lilmuttaqiina imamaa (Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa). (QS. Al-Furqan [25]:74).
Memelihara cinta bukanlah perkara yang mudah dan sederhana. Ia membutuhkan kehadiran banyak hal dari dalam diri kita. Ia menghajatkan ketulusan jiwa kita, kejernihan pikiran kita, kesabaran kita, sikap lapang dada kita untuk menanggung gelombang kehidupan. Namun, ia juga merindukan datangnya perhatian tulus yang diberikan oleh para kekasih.
Perjalanan hidup setiap manusia dalam membina mahligai rumah tangga tentunya punya ciri yang berbeda. Dimana didalamnya tentu akan ditemukan RAHASIA CINTA, rahasia tentang kebutuhan cinta. Kebutuhan jiwa dari kekasih kita. Kebutuhan untuk diperhatikan dan didengarkan. Karena ia tidak hanya sekedar hubungan formal yang resmi antara seorang pria dan wanita. Lubuk jiwa mereka yang paling dalam terdapat kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan jiwa yang dahaga, yang membutuhkan sepotong waktu yang dimiliki sang kekasih untuk diberikan kepadanya. Waktu yang tidak sekedar putaran jarum jam, tetapi waktu yang bermakna perhatian terhadap cinta keduanya. Sepotong waktu adalah bagian dari kebenaran, seperti yang dijelaskan Allah ta'ala. "Bergaullah dengan mereka secara makruf" (QS. An-Nisaa': 19). Dalam hal ini diantaranya adalah kemampuan untuk memberikan perhatian istimewa, mendengarkan secara aktif, membangun suasana romantis, dan menciptakan canda-canda segar.
Itulah sepenggal kebutuhan jiwa seorang kekasih. Yaitu kebutuhan untuk mendapatkan kelegaan hati. Mereka butuh di dengarkan. Bahkan, mereka terkadang tidak membutuhkan solusi. Mereka membutuhkan ruang untuk bercerita, membutuhkan waktu untuk bersama kekasihnya.
Di sinilah kita menemukan makna yang dalam dan luas dari ungkapan Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam, "Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik dalam bergaul dengan istrinya, dan aku adalah yang paling baik di antara kamu dalam bergaul dengan istri". (HR. Bukhari).
Dan dalam suatu riwayat oleh Aisyah. Nabi shallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Jika kalian telah selesai tugas di luar rumah, maka cepatlah kembali ke istrimu. Karena itu sangat besar pahalamu." (HR. Al Hakim).
Akhirnya, rumah menjadi taman rekreasi kita. Di dalamnya bertabur bunga-bunga. Kita sendirilah penanamnya, tentu bersama kekasih kita.
KEMBALI KE RUMAH, KEMBALI PADA CINTA.

MOS......FORTASI..........& ANAK2 KU

Apapun namanya masa orientasi siswa baru – pasti membuat repot semua orang tua
Apapun alasannya masa orientasi siswa baru – pasti merobek saku semua orang tua
Sepertinya budaya yang ada dalam MOS atau apapun namanya, yang senior menghukum yang junior. Si junior punya dendam, dan akan memperlakukan adik kelasnya seperti apa yang dialaminya dulu. Itulah mungkin sekilas gambaran MOS secara umum, yang tengah ramai terjadi saat ini.

Dan bahkan berita dikoran Republika tgl. 17 Juli 2009, ”seorang anak bernama Roy Aditya Perkasa (15 tahun), siswa SMAN 16 Surabaya, Jawa Timur, kini telah tiada, warga Jl. Flamboyan blok AH No. 16 Perumahan Wisma Tropodo, Sidoardjo, itu meninggal sesaat setelah mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS), Rabu (15/7).”

Tapi, MOS bagi kedua anakku punya dua persepsi yang berbeda. Yang satu MOS bagi dia adalah beban yang sangat berat, dan yang satunya lagi dihadapinya dengan suasana enjoi aja!
Tapi apapun persepsi bagi kedua anakku, tetap saja kami ”orang tuanya’ yang sibuk bukan kepalang. Gimana nggak sibuk, anak2 dengan kami harus menterjemahkan terlebih dahulu perintah dari para panitia.

Dihari pertama (buat kedua anakku), kami harus membuatkan topi dari tempurung kura-kura (coba bayangkan gimana mencari tempurung kura-kura?), akhirnya kami membuatkan topi dari bola plastik yang dibelah dua ”mirip kan dengan tempurung kura kura? ha ha ha dan membuat toga yang warnanya serba orange ”Jack mania kali yeee!”. Kemudian membuatkan tas dari bekas kantong terigu ”segitiga biru” dan tas plastik warna hitam.

Yang tidak kalah hebohnya adalah mencari atau membeli yang harus dibawa dihari pertama, yaitu beberapa makanan dan buah-buahan al: Nasi bakar isi ayam, nasi suci, sayur popeye, jam weker pagi goreng, makanan monyet cap rw, air mineral cap sekolah, minuman lonjong berbunyi klakson, makanan lanjut usia, makanan ratu perak, buah paling sopan, zat cair kuning kental, coklat empat kelezatan, minuman keluarga, biskuit orang kaya, chiki pesawat, dan permen dengan awan.

Dihari kedua tak kalah susahnya, adalah membawa nasi padang lauk ikan, nasi uduk, ketimun, tahu, jeruk sunkiss, ultra milk, marbel, kacang Yes, chiki taro, es taman mekarsari, chiki yang bisa bikin tertawa, buah bintang dan mi keriting.

Dihari ketiga juga tak kalah repotnya, disuruh membawa nasi sayur basi komplit, buah cium matahari, minuman empuk bantal, makanan empuk guling, susu pendekar cilik dan jajan merdeka.

Itulah bagian terkecil dari MOS...............merepotkan, merogoh saku dan menggelikan.

Namun pelaksanaan MOS di sekolah kedua anakku......Alhamdulillah, jauh dari unsur kekerasan, unsur dendam. Yang ada MOS kali ini adalah diwarnai dengan pengenalan terhadap unsur2 yang ada di dalam sekolah dengan suasana yang gembira, ceria. Dan diakhir session di sekolah anakku yang pertama (SMA) dilakukan MABIT & Muhassabah, sedangkan di sekolah di anakku yang kedua (SMP) dilakukan kunjungan ke panti asuhan dengan menyerahkan makanan (mie keriting, zat cair kuning kental dll) yang terkumpul dari seluruh peserta MOS. Sungguh pendidikan awal yang sangat baik.

Jumat, 17 Juli 2009

ANAKKU & PSB ONLINE


Kesan pertama menghadapi penerimaan siswa baru – pusing, ribet….pokonya nggak karuan- eh betul juga, hari pertama penerimaan siswa baru (aku mesti cuti dari kesibukanku dikantor) ………………ditempat pendaftaran membludak, tak beraturan dalam antrian pengambilan formulir.


Namun……. lega rasanya semua berkas pendaftaran siswa baru “anak2 ku” telah diterima oleh panitia PSB Bekasi. Maklum anakku yang pertama mau masuk ke SMA, sementara yang nomor dua mendaftar di tingkat SMP.


Kini hari-hari keluargaku (1-8 Juli 2009) disibukkan dengan memonitor PSB Online, setiap hari terkadang membuka web di rumah, atau dikantor dan bahkan pernah sesekali di warnet………pokoknya begitu ngumpul dirumah mereka saling memberikan informasi posisinya diurutan keberapa di PSB Online, pastinya seru dech!


Tanggal 8 Juli 2009 tepatnya jam 10.00 wib sebelum aku dan istriku pergi ke TPS untuk NYONTRENG pd PILPRES 2009 ini, aku sempatkan browsing ke PSB Online, karena hari ini dan jam ini adalah pengumuman terakhir penerimaan siswa baru di Bekasi.


Alhamdulillah ya Allah, ternyata anak2ku diterima semuanya di sekolah negeri, yang pertama di SMA Negeri 8 Bekasi (diposisi 97/310 siswa) dan yang kedua di SMP Negeri 11 Bekasi (diposisi 278/396 siswa).


Tgl 9 Juli 2009, aku mengantar anakku mendaftar ulang di SMA Negeri 8 Bekasi dan lagi-lagi ini yang menjadi cerminan bahwa sekolah itu mahal, karena semua biaya harus Cash pada hari itu baik biaya sarana gedung, osis, lab, seragam maupun buku2 pelajaran. Sehingga tak heran pada saat itu ada salah satu orang tua murid yang mengeluh “gimana dengan anakku, uang yang aku punya tidak cukup”, ucapnya dengan nada sedih. Akhirnya kusarankan untuk mencoba bertemu dengan pak kepala sekolah saja, mungkin bisa memberikan keringanan.
Sedang bagi anakku yang kedua, setelah melalui pertimbangan dari berbagai sudut terutama karena jarak tempuhnya yang cukup lumayan jauh, akhirnya anakku yang kedua masuk ke SMP Muhammadiyah 28 Bekasi yang memang sebelum mendaftar di SMP Negeri sudah diterima terlebih dahulu di situ.


Hanya ucapan Alhamdulilah yang pantas keluar dari lisan kami, semoga anak2ku menjadi siswa yang sholeh, pintar dan cerdas.