Jumat, 28 Agustus 2009

CinTA kArENa ALLAH


Saudaraku,
Semoga Allah swt senantiasa melimpahkan barakahnya atas kita. Kita telah bertemu dan bersama di dunia ini, di atas jalan-Nya. Allah swt lah yang menuntun kita sampai disini. Kita telah bersatu dan berjalan di atas niat mencari keridhaan-Nya. Allah swt lah yang patut dipuji atas semua karunia kebersamaan ini. Meski kita merasakan lika liku kebersamaan ini juga tak pernah sepi dari noda dan kekeliruan, namun kita masing-masing perlu mengatakan, “Aku mencintaimu karena Allah”.

Indah sekali kalimat itu,
Dan kalimat itulah yang diajarkan Rasulullah saw kepada kita, kaum beriman. Menyatakan cinta secara verbal kepada seseorang dalam hal ini bukanlah sesuatu yang mudah. Terutama, karena cinta dalam persaudaraan Islam yang dilandasi karena Allah swt, pastilah akan sangat berat terucap secara lisan, bila tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hati. Kalimat “aku mencintaimu karena Allah” pasti akan kelu diucapkan oleh orang yang menyimpan kehendak lain dari ucapkannya.

Begitulah saudaraku,
Allah swt beriman, “Sesungguhnya kaum beriman itu saudara,” (QS Al Hujurat:10). Persaudaraan karena Allah swt,
Persahabatan karena Allah swt,
Pertemanan karena Allah swt,
Saling cinta karena Allah swt,
adalah benar-benar karunia Allah swt kepada kita yang tak mungkin bisa di capai tanpa kondisi keimanan kita sendiri. Itulah salah satu hikmah yang terkandung dalam firman Allah swt, surat Al Anfal ayat 63: “Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.”

Perhatikan bagaimana Allah swt menegaskan, bahwa dunia seisinya sekalipun tak mungkin bisa menipu pertautan hati karena Allah swt. Artinya, pertautan hati karena selain Allah swt tidak akan bisa mempersatukan hati manusia.

Saudaraku,
persaudaraan karena Allah, adalah syarat kita mencapai surga. Seperti disabdakan Rasulullah saw, “Kalian tidak akan masuk surga kecuali bila kalian beriman. Dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang bila kalian lakukan, kalian bisa saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” Bahkan di hari kiamat kelak, akan ada suara yang memanggil orang-orang yang bersaudara karena Allah swt. Rasul saw bersabda, ”Sesunguhnya Allah swt berfirman di hari kiamat: ”Di manakah orang-orang yang saling mencinta karena Keagungan-Ku. Hari ini akan Aku naungi mereka di bawah naungan-Ku pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-ku.”(HR Enam Imam).

Saudaraku,
Ini adalah seruan hati. Untuk siapa saja di antara kita yang memiliki hati yang bisa disentuh oleh kecemburuan karena agama Allah. Mari kita menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. Ucapkanlah saudaraku, ”Aku mencintaimu karena Allah”
Kita memohon kepada Allah, untuk menghimpun kita di surga Firdaus yang tinggi. Dan agar menjadikan perhimpunan yang dipenuhi kasih sayang. Sedangkan perpisahan kita setelahnya adalah perpisahan yang bersih dari dosa. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Muhammad, keluarga dan para sahabatnya

Kamis, 27 Agustus 2009

Marhaban Yaa Ramadhan 1430 H

Marhaban Yaa Ramadhan 1430H
(Warkah teruntuk Saudaraku se Iman)

ﻪﺘﺎﻜ ﻪﺘﺎﻜﺮﺒﻮﷲﺍﺔﻤﺤﺭﻮ ﻡﻜﻴﻠﻋﻢﻼﺴﻠﺍ

Saudaraku,
Maha Bijaksana Dia.
Yang memekarkan pelangi di hujan pagi.
Yang senantiasa menghujani hambaNya dengan deraian rahmat.
Sehingga daku bermandikan rahmat selalu.
Harapanku engkaupun kuyup2 rahmat pula hendaknya.

Saudaraku,
Waktu............................
Datang terasa singkatnya, pergi terasa cepatnya.
Tiba-tiba Ramadhan sudah akan tiba.
Namun?.apakah kita sudah mempersiapkannya,
sesuai dengan tuntunan Rasulullah ?
yang bergembira disaat kan jumpa dengan Ramadhan,
dan berharap diakhir Ramadhan, bukan lapar dan dahaga yang kita raih
tapi meraih taqwa dihadapan Allah SWT.

Saudaraku,
Orang Shalih (Ka’ab bin Malik radhiyallahu ’anhu) memberi nasehat :
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan seraya berjanji pada dirinya,
bahwa setelah Ramadhan berlalu ia tidak akan bermaksiat kepada Allah,
maka ia akan masuk surga tanpa pertanyaan dan hisab
Begitupun yang dituturkan oleh Ibnu Qayyim,
betapa Rasul bila masuk ke bulan Ramadhan, sangat memperbanyak ibadah,
menderas Al-Qur?an dihadapan Jibril, sangat dermawan,
banyak bersedekah, dan banyak berbuat kebaikan, shalat dan dzikir.

Saudaraku,
Ditengah keheningan malam,
Cobalah berdialog dengan diri ini.
Apakah kita benar-benar seorang mukmin?
Bila kita tidak menunaikan apa yang difardhukan Allah,
tidak mentaati ajaran-Nya,
dan tidak menjauhi larangan-Nya,
seperti tercantum dalam Al-Qur?an,
maka koreksilah iman kita.

Apakah kita benar-benar mengimani adanya Surga?
Sekiranya mengimaninya,
mengapa kita begitu lalai dalam beramal,
dan tidak berusaha menjadi penghuni-Nya?
Adakah kita beriman dengan adanya Neraka?
Mengapa kita tidak bersungguh-sungguh,
meninggalkan jalan-jalan yang menuju neraka?
Setelah itu........Saudaraku,
Adakah kita beriman dengan adanya Allah yang tunggal?
Mengapa tidak berusaha mencari keridhaan-Nya
dan tidak meninggalkan keta?atan kita,
pada orang-orang yang durhaka pada-Nya?
Mengapa kita tidak mematuhi Allah,
tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu selain-Nya?

Saudaraku,
Setiap kali kita merancang keinginan, menata harapan, untuk hari yang akan datang, selalu saja kita menginginkan agar kondisi kita lebih baik.
Kita ingin keadaan kita lebih baik dalam keislaman, dalam hubungan dengan Allah, dalam hubungan dengan orang lain, dalam berusaha, dalam berkeluarga dan lain sebagainya.
Selalu saja kita menginginkan sesuatu yang lebih baik di hari esok, sementara proses menata mimpi dan harapan itu yang ternyata tidak kita jalani dengan baik. Kesalahan kemarin, yang ingin diperbaiki, seringkali dengan alasan beragan,gagal untuk bisa tetap dijauhi. Kita pun gagal dan gagal lagi.
Bila dikaitkan dengan momentum kehadiran bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan hadir dihadapan kita, semua kita menginginkan Ramadhan tahun ini, bisa kita isi dengan ragam ibadah yang lebih baik dari Ramadhan kita ditahun sebelumnya.
Kita pasti menghayalkan bagaimana kesejukan jiwa, kekhusyu?an hati, ketentraman dan kedamaian hidup di bulan Ramadhan yang akan datang. Kita, umumnya juga menyesali berbagai kekurangan di Ramadhan lalu, yang akan diperbaiki di Ramadhan esok.

Saudaraku,
Barakallah, semoga Allah memberkahi semua keinginan dan cita-cita luhur kita itu. Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita untuk menjalani Ramadhan sesuai yang kita inginkan. Semoga Allah swt menghamparkan jalan-Nya menuju surga melalui Ramadhan yang akan kita jalani sebentar lagi.

Saudaraku,
Kitab Al Qur’an yang mulia penuh bimbingan kepada kita,
penghidup hati dan pikiran kita,
pencerah dan pemompa motivasi kita,
penunjuk jalan hidup kita, penyejuk jiwa-jiwa kita,
pemberi info siapa saudara dan musuh kita.
Kitab itu terhampar dihadapan kita,
apa yang sudah kita lakukan!
Adakah kita membacanya ?
Adakah kita mentadaburinya ?
Adakah kita menghafalnya ?
Adakah kita mengamalkannya ?

Saudaraku,
Jangan sia-siakan perjumpaan kita di Ramadhan kali ini.
Rasakan benar kehadiran kita disini, di bulan Ramadhan.
Lantunkan dzikir, tilawah Al-Qur?an,
bermunajat, permohonan ampun disini,
lempar kepenatan, hilangkan rasa lelah.
Kejarlah segala yang terluput dari diri kita,
Karena kita pun tak kuasa........
Ternyata kita jumpa Ramadhan tahun ini
”Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu di ijabah . Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca Kitab-Nya.” (HR. Ibnu Khuzaimah)

Saudaraku,
Semoga Allah melindungi kita,
untuk senantiasa mampu bermunajahadah meraih rida-Nya
dan terhindar dari sabda Rasulullah saw :
”Roghima ’anfu man adrokahu Ramadhan falam yughfar lahu”
(celakalah dan menyesal orang yang mendapatkan kesempatan hidup
di bulan Ramadhan dan ia tak beroleh ampunan).

Saudaraku,
Kututup warkah ini.
Ini hanyalah nafas yang mewarnai hidup kita.

ﻪﺘﺎﻜ ﻪﺘﺎﻜﺮﺒﻮ ﷲﺍﺔﻤﺤﺭﻮ ﻡﻜﻴﻠﻋﻢﻼﺴﻠﺍﻮ

Jumat, 07 Agustus 2009

46 Tahun Indonesia Merdeka


bulan Agustus, bagi bangsa Indonesia adalah bulan yang sangat bersejarah karena pada bulan tersebut di proklamirkannya kemerdekaan bangsa Indonesia...............bulan Agustus tahun ini genap sudah usia kemerdekaan bangsa ini yaitu 46 tahun.

Setiap memasuki hari perayaan 17 Agustus, seluruh warga menjadi sibuk.........ada yang ngadain berbagai macam lomba; ada futsal, badminton, bola volli, tenis meja dan catur. Bahkan ada yang disiapkan khsus untuk hari H-nya...............perlombaan yang unik2 untuk anak2, remaja dan para ortu, pokonya dijamin ketawa geli tapi nggak seperti alm. mbah Surip lho ketawanya.

Dari tahun2 ke tahun sepertinya monoton dalam menyambut kemerdekaan bangsa ini, hanya sebatas pada perlombaan dan upacara. Nyatanya bangsa ini belum 100% merdeka, kita bisa lihat seharian dalam kehidupan masyarakat, bagaimana orang yang punya kuasa, punya uang dengan mudahnya menindas kaum yang lemah, dengan mudahnya membolak balikkan hukum dimata kaum yang lemah.
Kehidupan tidak lagi seimbang, karena aset bangsa sudah banyak yang pindah tangan menjadi milik bangsa asing, orang dengan mudahnya memakan uang negara, melakukan korupsi tanpa ada rasa takut sedikit pun akan datangnya azab ALLAH swt...yang tak pernah luput.

Orang pintar gagal sekolah lantaran tak ada biaya.
Orang bodoh dengan mudah masuk sekolah favorit lantaran uangnya segepok.
Kemaksiatan semakin merajalela
Kejahatan semakin mudah mengintai kehidupan kita
Penyimpangan terhadap agama semakin berani
Bencana silih berganti sepanjang tahun

Doom!! apakah ini hadiah 46 tahun kemerdekaan kita?