Selasa, 10 November 2009

AIR MATA TAHAJUD



Rintik hujan masih mengguyur kotaku basah,
dingin mulai meresap kedalam tulangku,
dingin mulai mendekap tubuhku,
hingga, kantuk masih setia menghinggapiku.

Aku paksakan untuk bangun dari tidurku,
kulepas simpul-simpul syetan yang membelengguku,
kusibakkan selimut syetan yang mendekapku,
ku usir iblis yang hendak kencing di telingaku.

Alhamdulillah Ya Allah,
akhirnya malam ini dapat ku berwudhu dan
menegakkan Qiyamullail………


Saudaraku,
hendaknya setiap malam kita senantiasa berdoa: “Ya Allah, tahajudkan hamba…..”. Tentunya usai mengucap doa yang lain. Memang terus terang saja pada awalnya sangatlah berat, apalagi menjadikannya rutinitas dalam hidup ini.
Sebab, shalat Tahajud harus dijalankan setelah tidur terlebih dahulu, walau hanya sebentar. “Ya Allah, izinkan hamba berdialog dengan-Mu di saat yang paling sepi….”. dan kita semua tahu bahwa tidak semua orang dizinkan-Nya untuk malaksanakan tahajud. Untuk itu bermohonlah atas izin-Nya sebelum pegi tidur.

Sebagaimana sabda Nabi Saw:

“Barangsiapa yang naik keatas ranjangnya sedang ia telah berniat untuk bangun melakukan shalat di malam hari, namun ia tertidur hingga waktu subuh, maka ditulis baginya pahala apa yang ia niatkan, dan tidurnya itu adalah sedekah dari Robbnya.”

Dalam hadist Shahih Bukhari, yang bersumber dari Sa’id bin al-Musayyab, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda :

“Bila seseorang tidur, setan membuat tiga simpul di ujung kepalanya. setan memasang setiap ikatan di tempat yang sudah ditentukan seraya berkata, ‘Tidurlah!, engkau punya malam yang panjang’. namun bila ia bangun seraya menyebut Allah, terlepaslah satu simpul. Bila ia berwudhu, terlepaslah satu simpul lagi. Bila ia shalat, seluruh simpulpun terlepas. Walhasil, orang itupun menjadi gat dan jiwanya baik. Akan tetapi, bila yang terjadi tidaklah seperti itu, iapun menjadi malas dan jiwanya buruk.”

Saudaraku,
Pernahkah kita dengar bahwa “Tidak ada yang bisa memadamkan api neraka kecuali air mata, yaitu air mata seorang hamba yang memohon ampun, air mata tobat”.
Sungguh Tahajud adalah saat termustajab untuk bertobat.
tiada yang melihat,
jauh dari pamer,
dekat dengan ikhlas,
air mata saat tahajud adalah air mata tulus,
hanya keheningan dan malaikatlah saksinya.

Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an:

“Dan bertahajudlah pada sebagiam malam sebagai tambahan bagimu (Muhammad). Mudah-mudahan Tuhanmu memberikan kedudukan yang terpuji kepadamu.” (QS. Al Isra’ [17]:79).

Nabi bersabda sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah:

“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, bulannya Allah.Sedangkat shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).

Saudaraku,
Bagaimana shalat malam Rasulullah?
Dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurarirah: Nabi Saw apabila shalat malam sampai kakinya bengkak-bengkak. Kemudian Siti Aisyah bertanya, “Mengapa engkau melakukannya sampai begini, padahal dosa-dosamu sudah diampuni oleh Allah? Kemudian beliau menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR. Ibnu Majah).

Ya Allah,
orang yang paling engkau jamin surganya saja,
orang yang sudah jelas engkau ampuni segala dosanya,
selalu bersujud kepada-Mu dengan cara yang demikian penuh ketaatan.
Padahal…..aku….kami……adalah manusia-manusia yang bergelimang dengan dosa…
Ya Allah,
ajarilah kami,
ajarilah hambamu,
untuk taat………….
dan pandai bersyukur, amin