Kamis, 22 Juli 2010

JIKA DUA MINGGU LAGI TAMU AGUNG ITU TIBA


Kita, sering diibaratkan sebagai musafir. Yaitu, orang yang sedang menempuh perjalanan menuju satu tujuan. Seorang musafir, saat ingin melakukan perjalanan, pasti lebih dulu bersiap dan menyusun perbekalan yang akan dibawanya untuk sampai ke tujuan yang diinginkan.

Dalam ilustrasi yang lebih sederhana. Kita, sama sebagaimana seorang karyawan di sebuah kantor, yang mempunyai keinginan agar bisa menempati posisi yang lebih baik dari sebelumnya. Ia akan mempersiapkan diri dengan mengikuti sejumlah training, mendisplinkan diri dan berlatih agar tujuannya tercapai.

Kita, mempunyai penggalan waktu dan kesempatan yang sangat berharga dalam hidup ini. Penggalan waktu itu bernama bulan Ramadhan, yang kini telah berada di depan mata kita karena tinggal hitungan hari lagi..yah tinggal dua minggu lagi akan hadir. Semoga saja kita termasuk dalam hamba-hamba Allah swt yang usianya bisa mencapai bulan mulia itu. kita pasti harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya guna menyongsong Ramadhan sejak sekarang. Karena ternyata syaitan pun kini sudah melakukan perencanan dan persiapan matang untuk datangnya bulan penuh ampunan Allah swt tersebut. Syaitan merancang berbagai cara untuk mengganggu, membisikkan, melemahkan tekad, memesongkan niat, mengacaukan segala kondisi yang bisa berakibat seseorang tidak memperoleh keutamaan Ramadhan yang luar biasa.
Syaitan mempersiapkan banyak ruang, tikungan, bisikan yang bisa membuat lalai hamba-hamba Allah swt, film, hiburan, atau apapun yang minimal bisa membuat seseorang membuang waktu percuma di bulan Ramadhan. Ingat, mereka telah mempersiapkannya sejak sekarang, sejak hari ini, sejak detik ini, saat kita membuka blog ini dan membaca artikel ini.

Maka Ramadhan yang terdapat didalamnya malam lebih baik dari seribu bulan itu, menjadi ajang persiapan yang saling bertolak belakang, bagi hamba-hamba Allah yang shalih dan syaitan yang memeranginya.
Apa yang harus kita lakukan sekarang?

Pertama, Bersykurlah untuk kehidupan sampai hari ini dan berharaplah usia kita mencapai bulan Ramadhan. Dengarkanlah apa yang dikatakan Ma'la bin Fachri, "Adalah para sahabat berdoa kepada Allah swt enam bulan sebelum datangnya Ramadhan, agar usia mereka sampai di bulan Ramadhan. Kemudian mereka berdoa kepada Allah swt enam bulan setelah Ramadhan, agar apa yang di lakukan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah swt."

Ya Allah, selamatkanlah diriku hingga bulan Ramadhan.
Ya Allah selamatkanlah Ramadhan untuk diriku.
Ya Allah selamatkanlah bulan Ramadhan untukku sebagai amal yang diterima
Amin.!!

Kedua, Lakukan Persiapan Ruhiyah, Fisik, Akal dan Materi. Semua aspek persiapan ini harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum Ramadhan tiba. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah ra mengatakan, "Aku tidak melihat Rasulullah saw lebih banyak berpuasa (sunnah) kecuali di bulan sya'ban."

Ketiga, Rencanakan Target Ramadhan yang Akan Datang dan Rumuskan Tahap Pencapaiannya. Banyak orang yang menyusun rencana matang, merumuskan strategi yang terukur untuk mencapai tujuan yang bersifat dunia, tapi sedikit orang yang menyusun rencana dan strategi untuk mentargetkan tujuan ukhrawi.

Keempat, Melibatkan banyak pihak untuk mengontrol amal-amal baik menjelang Ramadhan. Kebaikan harus dipelihara, dan mendapat dukungan. Dalam hidup seperti sekarang, kejahatan dan keburukan mendapat banyak sekali penopang dan dukungan. Maka berbagai keburukan bisa saja terjadi dengan mudah di banyak tempat dan di waktu kapan saja. Karena itulah kebaikan harus dirancang melibatkan dukungan banyak pihak agar bisa berjalan dengan baik.

Kelima, Mengingat Kesalahan Ramadhan yang lalu, agar tidak terulang di saat Ramadhan yang akan datang.Imam Ibnul Jauzi mengatakan, "Seseorang harus tahu dan menyadari kemuliaan serta nilai waktu hidupnya. Lalu jangan sampai ia menggunakan satu waktu saja dari hidupnya, tanpa dekat kepada Allah." Dan Ramadhan, harus diingat sebagai "ayyaman ma'duudaaat" hari yang terukur, terhitung, dalam arti terbatas. Ini adalah isyarat bahwa Ramadhanpun hanya sebentar dan akan berlalu dengan cepat. Karena itulah kita harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambutnya.


Rabu, 21 Juli 2010

Mengenang Ramadhan Kita

Saudaraku,
Mari mengingat-ngingat Ramadhan kita. Duduk terpekur dalam hening dan sepi. Di sini. Tentang apa yang pernah kita lakukan di bulan itu. Tentang ruang-ruang waktu saat sahur, ketika kaki mengetuk jalanan menuju masjid, saat membaca huruf demi huruf Al Qur'an yang lebih banyak dari biasanya. Keteduhan hati, ketenangan jiwa, dan ketentraman yang menyergap segenap tubuh kita dalam menjalani jenak-jenak puasa di siang hari yang menyebabkan bibir dan tenggorokan kering, karena Allah SWT.Juga, tentang apa yang lalai kita lakukan di bulan itu. Tentang sikap membuang-buang waktu dalam urusan dalam urusan yang tak ada hubungannya dengan kemuliaan bulan Ramadhan. Tentang perilaku menunda-nunda amal shalih. Tentang kemalasan yang ada dalam menjalani ketaatan. Kita saat itu sedang didatangi tamu mulia yang kedatangannya kita rindukan.
Namun tak terasa....ternyata sudah setahun meninggalkan kita, kita yang ditinggalkan telah kembali menapaki perguliran pagi, siang, petang dan malamseperti bulan-bulan sebelumnya., dan ternyata dua minggu lagi Ramadhan kan menjelang kembali di kehidupan kita, InsyaAllah.

Saudaraku,
Apakah dosa-dosa kita diampuni dalam limpahan rahmat Allah SWT yang tak terhingga di bulan yang telah setahun meninggalkan kita?Diamlah saudaraku, merenunglah dan berkatalah pada diri sendiri tentang jawabannya. Bagaimana kondisi kita pada hari ini?

Hampir seluruh peristiwa dalam hidup ini memiliki musimnya sendiri. Sebagaimana cuaca yang memiliki musim panas, musim dingin, musim hujan dan semacamnya. Juga, peredaran bumi yang mengelilingi matahari sehingga memunculkan waktu pagi, siang dan malam. Binatang mempunyai musim kawin, musim perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya, musim perburuan makanan dan semacamnya. Manusia, juga melewati musim-musim tertentu dalam hidupnya menyesuaikan cuaca yang mengiringi kondisi mereka. Maka, ketaatanpun memiliki musimnya sendiri. Yakni, bulan Ramadhan itu.

Saudaraku yang terkasih,
Abu Sulaiman Khalid bin Al Walid mempunyai pilihan waktu sendiri yang menjadi musim ketaatannya. Ia pernah mengatakan bahwa di muka bumi ini tak ada malam yang paling ia dambakan bahkan melebihi malam pengantin, yakni ketika ia berada di malam yang dingin dalam slah sebuah ekspedisi jihad di jalan Allah SWT lalu di pagi harinya berhadapan dengan musuh. (HR Abu Ya'la). Itu karena Abu Sulaiman memahami apa kewajiban waktunya, apa musim ketaatan yang lebih penting ia kerjakan sesegera mungkin di saat itu. Itu juga sebabnya Abu Hurairah ra menyifatkan para sahabat Rasulullah saw dengan ungkapan, "Mereka orang-orang yang sangat serius dalam mengejar suatu kebaikan". Jika mengetahui ada suatu kebaikan, mereka berlomba untuk segera melakukannya. Mereka sangat memahami apa yang dikatakan oleh Ats Tsa'labi, "Bahwa kemalasan dan kebahagiaan itu takkan pernah bertemu".

Saudaraku,
Mari menilai diri kita, apakah kita termasuk orang-orang yang berlomba-lomba melakukan kebaikan di bulan Ramadhan tahun lalu? Apakah dosa-dosa kita diampuni Allah setelah melewati hari di bulan suci? Ya Allah, hindari kami termasuk dari orang-orang yang digolongkan dalam do'a Jibril yang di amin kan oleh Rasul kami saw.Hadirkan lagi Rasulullah saw, tentang orang-orang yang terhalang dari kebaikan di bulan Ramadhan. Saat awal memasuki Ramadhan, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya bulan ini telah datang kepada kalian. Barang-siapa yang terhalang darinya maka ia telah terhalang dari kebaikan semuanya." (HR Ibnu Majah, dihasankan oleh Al Albani).


Rabu, 14 Juli 2010

SYA'BAN GERBANG MENUJU RAMADHAN


Sya'ban merupakan bulan yang strategis bagi umat Muslim. sebab, inilah bulan yang akan mengantarkan umat Muslim menuju bulan nan agung, Ramadhan. Sya'ban pun menjadi istimewa, karena pada bulan ini amal ibadah setiap hamba diangkat menuju Allah SWT.

Bulan Sya'ban kembali tiba. Itu berarti, gerbang menuju bulan suci Ramadhan sudah mulai terbuka. Sya'ban pun menjadi bulan yang penting dan strategis bagi umat Muslim. Betapa tidak. Inilah waktu yang tepat bagi seluruh umat Islam untuk mempersiapkan diri menuju datangnya Ramadhan.

Salah satu keutamaan bulan Sya'ban adalah malam Nisfu Sya'ban (Pertengahan Sya'ban). Sebagaimana hadis Nabi saw; "Pada malam Nisfu Sya'ban Allah SWT memandang kepada semua makhluknya, kemudian memberikan ampunan kecuali kepada orang musyrik dan orang yang bermusuhan "(HR Thabrani dan Ibnu Hibban dari kitab shahihnya).

Memang masih terdapat perbedaan pendapat dikalangan umat Muslim.
Al Hafidh Ibn Rojab al Hambali dalam kitab al-lathoil mengatakan bahwa kebanyakan ulama hadits menilai hadis-hadis yang berbicara tentang malam Nisfu Sya'ban masuk kategori hadits dho'if (lemah). Namun, Ibnu Hibban menilai sebagian hadits itu sahih, dan memasukkannya dalam kitab shahihnya.

Terlepas dari semua itu, menghidupkan setiap malam dengan ibadah merupakan sebuah keharusan. Asal tidak membuat zhalim terhadap diri maupun orang lain. Dan tidak mengada-adakan sesuatu yang tidakmada contohnya secara syar'i.
Semoga kita dapat meraih pahala dan rahmat di bulan Sya'ban ini,amin.

Sabtu, 03 Juli 2010

Go 2 Central Java


Halloooooo..........Met datang di kota Solo............Surakarta

saat Bergaya didepan photo keluarga alm. Soeharto di Surakarta

Salah satu adegan film "SI KABAYAN SABA SOLO" tunggu tanggal main ya yah..he he he

Waduh yang satu ini semangat buanget deh kalau soal urusah makan.....wkkkwkkkwkkkk

Duh...makannya serius amat sih.........kayak lagi ujian aja...... ha ha ha

Jalan-jalan udah......belanja udah.....cucimata udah.......makan udah.........Uahhhhh ngantuk deh..ha ha ha

Dua sejoli saat berada dihalaman Masjid Agung Kesultanan Solo

Sarapan pagi dengan "Pecel Solo Sambel Wijen" plus wedang jahe dijamin nikmatnya nggak ketulungan

Duh.....makan "tengkleng mbah diah ala Solo" maknyusss tenan apalagi makannya kroyokan..pastinya siiipp!

Cerianya dua wanita top model saat di pematang sawah...gayanya asyik juga tuh..he he he

Sang pangeran saat menyematkan cincin perkawinan kepada dinda sang permaisuri

Photo bareng dengan penganten "Ambar" di singgasana Klaten

Saat-saat menunggu jemputan........untuk dikirim ke Ibu Kota