Malam
mulai meninggi.......
Sementara
sebagian umat manusia sudah terlelap
dalam tidurnya, begitupun dengan anaik-anakku.
Mereka
usai mengikuti taklim yang dilaksanakan setiap hari kamis malam.
Kulihat
pula sang bidadariku juga sudah terlelap, setelah meminta izin untuk tidur
terlebih dahulu lantaran kesibukan mengurus rumah tangga yang hari ini begitu
menguras energinya.
Malam
semakin meninggi.........
Aku
masih terduduk di kursi ruang tamu, dihadapanku ada secangkir kopi dan beberapa
potong bolu yang sengaja dibuat oleh bidadariku....juga sebuah notebook yang
selama ini menemani aktivitasku.
Malam
ini aku ingin menyelesaikan tugasku membuat bahan presentasi tentang Remaja
Masjid, yang harus aku sampaikan sebelum pemilihan remaja masjid al-Hikmah.
Malam
semakin terasa sepi..........
Kulihat
jam dinding telah mendekati jam 24.00, namun akhirnya selesai sudah apa yang
menjadi tugasku hari ini. Bersamaan dengan itu lantunan Bimbo yang sedari tadi
mengiringi jari jemariku menekan tut keyboard notebook, tepat pada lagu Rindu
Rasul...........
Rindu kami pada
Mu ya Rasul
Rindu Tiada
terperih
Berabad jarak
dari Mu ya Rasul
Serasa Dikau
disini
Cinta ikhlas Mu
pada manusia bagai cahaya suarga
Dapatkah kami
membalas cinta Mu secara bersahaja
Aku
jadi terhentak......bagaimana mencinta yang diajarkan oleh Rasulullah?
Saudaraku,
Setiap
pasangan berhak menyatakan cintanya. Ini merupakan cara merawat cinta. Dalam
Islam, sikap ini usteru dianjurkan. Di berbagai kesempatan, Rasulullah saw biasa
menyatakan cintanya pada sang istri.
Para
istri Nabi ibarat bunga-bunga di taman kenabian yang terjaga dan terpelihara
dengan sangat baik. Beliau merawat bunga-bunga di tamannya itu dengan kemuliaan
akhlak. Inilah bagian dari aplikasi cinta kita pada seorang istri.
Di
antara bentuk ekspresi cinta yang lain adalah dengan tidak menyakiti hati
pasangan hidup. Baik dengan kata-kata maupun secara fisik. Suatu ketika
Rasulullah keluar rumah hingga larut malam. Aisyah tetap berjaga menunggu
kepulangan Rasulullah saw. Namun, ia tertidur. Akibatnya, ketika Rasulullah
datang dan memberikan salam, Aisyah tak mendengar. Setelah menunggu beberapa
saat, Rasulullah menggelar sorbannya dan tidur di depan rumah, ia tak ingin
membangunkan istrinya.
Saudaraku,
Ada
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengekspresikan cinta. Antara lain:
Sentuhan
Sesekali
berikan sentuhan mesra pada pasangan hidup. Ini akan menambah kemesraan dan
keharmonisan dalam keluarga. Tentu saja harus memperhatikan waktu dan tempat.
Pujian
Jangan
terlalu pelit memberikan pujian pada pasangan. Khususnya ketika jiwa pasangan
sedang tidak stabil. Inilah yang dilakukan Khadijah ketika menyambut kedatangan
Rasulullah saw yang sedang pulang dari gua Hira dalam keadaan ketakutan.
Sebaliknya, hinaan hanya akan menambah beban.
Sisihkan Waktu
Berdua
Di
waktu-waktu senggang, Rasulullah saw biasa bercanda dengan istrinya. Ketika
Aisyah masih belia, Rasulullah saw pernah mengajaknya lomba lari. Tentu saja,
saat itu Rasulullah saw yang menang. Beberapa tahun kemudian, Rasulullah saw
mengajak Aisyah lomba lari lagi. Kali ini Aisyah yang menang karena saat itu
usia Rasulullah saw sudah cukup lanjut.
Panggilan Khusus
Rasulullah
saw biasa menyapa Aisyah, istrinay dengan ungkapan “Ya humairah” (wahai yang pipinya kemerah-merahan). Ini menunjukkan
bahwa Rasulullah saw ingin menyenangkan hati sang istri. Tentu saja panggilan
khusus yang dimaksud adalah julukan baik. Berikan panggilan khusus yang Anda
dan pasangan saja yang menggunakannya.
Dengarkan
Biasakanlah
mendengarkan kata-kata pasangan. Rasulullah saw tak pernah memotong ucapan
istrinya sebelum selesai bicara.
Gunakan Kata-kata
Ajaib
Ada
kata khusus yang bila diucapkan akan memberikan efek psikologi besar. Di
antaranya kata tolong, terima kasih, dan maaf. Biasakanlah untuk mengucapkan
kata-kata ini. Jangan sunkan mengucapkan kata terima kasih pada suami yang
sudah membantu mengambilkan handuk. Jangan juga ragu mengucapkan kata maaf
ketika terlambat menyediakan lap tangan usai makan.
Saudaraku,
Cinta
memang bisa diekspresikan dengan beragam cara. Jagan ragu untuk melakukannya.
Hal itu tentu sangat berarti bagi pasangan hidup.
Maka.......lakukanlah!!!
“Orang-orang yang
penuh kasih sayang akan disayang oleh dzat yang Maha Penyayang. Kasih
sayangilah makhluk yang ada dipermukaan bumi, niscaya makhlu yang ada dilangit
akan mengasihi kalian. Kasih sayang merupakan bagian dari dzat yang Maha Kasih.
Maka, siapa yang menyambungnya, Allah akan menyambungnya dan siapa yang
memutusnya, Allah akan memutus darinya.” HR Tirmidzi