Di kota Pantai
bulan Maret menyambutku
dengan deraian hujan pagi
yang menggutur bumi kota Pantai
dan tubuhku
basah dibawah langit musim hujan
Udara dingin mengalir
angin sepoi-sepoi menghembus
menerjang badanku yang kurus basah
antara orang-orang yang kuyup basah
Pohon asam dipingir jalan
simpang siurnya abang becak
kenapa kau pilih kota Pantai ini
untuk menantang hidup
yang penuh dengan pengorbanan
Diantara permainan sandiwara kehidupan
tanpa layar bertirai
melewati bayang mataku
meniti trotoar-trotoar kotaku
aku menyambutmu
Hidup, dan mati
adalah jaring kehidupan
menganyam cinta dan kasih sayang
pada benda yang kupilih
Tegal, Maret 1985
Tidak ada komentar:
Posting Komentar