Sabtu, 03 Januari 2009

Tahun Baru 1430H : Mari berhijrah ke Syariat Islam

Saudaraku,
Maha Bijaksana Dia.
Segala puji bagi Nya belaka dan semata-mata.
Yang senantiasa menghujani hambaNya dengan deraian rahmat.
Sehingga daku bermandikan rahmat selalu.
Harapanku engkaupun kuyup2 rahmat pula hendaknya.

Saudaraku,
Tak terasa detik2 perpisahan dengan 1429H
sudah dihadapan kita.
Apakah kita merasakan jua
Akan berpisah dengan 1429H
Atau lebih dari itu,
kita sudah bersiap diri menyongsong 1430H

Saudaraku,
Selamat bermain catur saudaraku.
Adakah yang ingin daku tahu.
Adakah engkau pemain catur yang baik?
Akupun sedang asyik bermain, tetapi
selalu disekak seter oleh musuh-musuhku
Di sekak oleh musuh di dalam diri.
Yaitu yang dahulu membujuk manusia pertama memakan khuldi.
Dan diseter oleh musuh di luar diri.
Yaitu rayuan dunia yang mempesona.
Teruskan engkau bermain ?
Kuatkan bentengmu di dalam dada !!
Agar tak terpesona oleh dunia.
Yang tersenyum laut madu.
Dan tak mau turuti yang tak mau sujud pada Adam.
Paculah kudamu untuk mengejar cita-cita!!
Adakah banyak spion yang telah jatuh dalam pengorbanan putih?
Kadang daku terpekik di tengah malam buta,
Mengingat pengorbanan spion-spionku.
Walau daku tahu setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan.

Saudaraku,
Ini ada resep untuk menjadi pemain yang baik :
Carilah almaal
Seakan engkau dilukis bagi Yang Maha Tinggi
Yang takkan pernah menemui ajal
Beramalah sebagai bekal di alam kekal
Seakan esok hari kan berpulang kerumah asal


Selamat bermain saudaraku,
Siapa bermain kuat tinggal menunggu tempat.

Saudaraku,
Ditengah keheningan malam,
Cobalah berdialog denga diri ini.
Apakah kita benar-benar seorang mukmin?
Bila kita tidak menunaikan apa yang difardhukan Allah,
tidak mentaati ajaran-Nya,
dan tidak menjauhi larangan-Nya,
seperti tercantum dalam Al-Qur’an,
maka koreksilah iman kita.

Apakah kita benar-benar mengimani adanya Syurga?
Sekiranya mengimaninya,
mengapa kita begitu lalai dalam beramal,
dan tidak berusaha menjadi penghuni-Nya?
Adakah kita beriman dengan adanya Neraka?
Mengapa kita tidak bersungguh-sungguh,
meninggalkan jalan-jalan yang menuju neraka?
Setelah itu…………….
Adakah kita beriman dengan adanya Allah yang tunggal?
Mengapa tidak berusaha mencari keridhaan-Nya
dan tidak meninggalkan keta’atan kita,
pada orang-orang yang durhaka pada-Nya?
Mengapa kita tidak mematuhi Allah,
tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu selain-Nya?

Saudaraku,
Ingatkah kita, jika para salafushalih, selama Ramadhan
berlomba memperbanyak membaca Al-Qur’an.
Malaikat Jibril mendengarkan Al-Qur’an,
kepada Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan.
Utsman bin Affan mengkhatamkan Al-Qur’an,
setiap hari pada bulan Ramadhan.
Mereka selalu membaca Al-Qur’an baik didalam shalat
maupun di luar shalat.

Saudaraku,
Jika mereka demikian tinggi semangat
Dan mujahadahnya membaca Al-Qur’an.
Bagaimana dengan diri kita?
Kerongkongan mereka senantiasa basah
Oleh alunan ayat-ayat Al-Qur’an.
Dada penuh berisi Iman.
Kerongkongan kita basah karena,
membaca berita di Koran-koran.
Dada penuh berisi berita.
Bagaimana kalu kita ganti dengan berita yang haq?
Berita yang membedakan benar dan salah
Berita yang menyucikan hati kita
Berita yang menguatkan jiwa kita
Berita yang meluruskan keimanan kita
Berita yang terhampar dalam Al-Qur’an.

Saudaraku,
Bagaimana dengan qurban yang telah kita lakukan?
Apakah sudah sebenar2nya qurban hanya kepada Allah semata?
Sudahkah ilmu yang kita miliki bermanfaat bagi umat?
Sudahkah kita tebarkan kebaikan dan amal sholeh?
baik di lingkungan keluarga, tempat tinggal atau tempat kerja kita.
Masihkah ada dalam hati kita untuk senantiasa menuntut ilmu dan menghadiri majelis2 ilmu?
Semoga ditahun depan : 1430H
kita akan mampu menuju kehidupan yang lebih syar'i, lebih Islami.

Saudaraku,
Jangan sia-siakan detik-detik perpisahan ini.
Rasakan benar kehadiran kita disini,
di bulan akhir tahun 1429H.
Lantunkan dzikir, tilawah Al-Qur’an,
munajat, permohonan ampun disini,
lempar kepenatan, hilangkan rasa lelah.

Saudaraku,
Selamat Tahun Baru 1430H.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan Rahmat & Hidayahnya kepada kita semua umat Islam.

Saudaraku,
Kututup warkah ini.
Ini hanyalah nafas yang mewarnai hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar