Minggu, 28 Maret 2010

Sepercik Air ke Wajahku di 1/3 Malam-MU


Malam ini, kita merasakan pegal di punggung, ngilu di kaki, dan nyeri di sendi, setelah aktivitas yang padat menimbulkan asam laktat. Batas kelelahan telah menghampiri kita dari ubun-ubun hingga tungkai. Betis-betis dan tulang punggung merasakan nikmatnya kemanjaan istirahat. Tapi tiba-tiba saja kita harus terkaget dan bangun padahal sedang bermimpi dahi dikecup sang kekasih. Dan ketika kita membuka mata, 'bidadari' itu sedang memandangi sambil mengenakan mukenanya, "Shalat yuk!" Ya Allah cantiknya.

"Allah merahmati seseorang yang bangun pada malam hari lalu menunaikan shalat malam (qiyamullail). Dia bangunkan istrinya dan jika si istri enggan ia percikkan air ke wajahnya. Dan Allah merahmati seorang wanita yang bangun pada malam hari untuk menunaikan shalat malam. Dia bangunkan suaminya dan jika sang suami enggan ia percikkan air ke wajahnya." (HR Abu Dawud, An Nasa'i dan Ibnu Majah).



Saudaraku.......
Maka berbahagialah ketika disiram air. Apalagi jika ia 'menyiramkannya' ke wajah kita dengan wajahnya yang basah air wudhu'. Isteri kita adalah pengamal sunnah yang utama. Balaslah nanti suatu ketika, dan katakan padanya, "Kena kau sekarang......, ini balasan atas yang dulu!" bergembiralah atas nikmat ini, nikmat bahwa kita berdua dikaruniakan kepada masing-masing pasangannya sebagai penjaga keistiqamahan dalam komitmen menggapai ridha Allah.

Jika sebelum menikah, ruhiyah sulit terjaga dan mata sangat berat untuk memicing di sepertiga malam, mudah-mudahhan setelah menikah ada perbaikan. Paling tidak bisa bangun lebih awal. Dan jika sebelum menikah sudah terbiasa bangun malam, mudah-mudahan kecantikan kekasih tidak menjadikan kaki berat untuk melangkah. Bersanding di pembaringan sepanjang malam memang membahagiakan. Adalah perjuangan berat untuk bisa merenggangkan jarak selama beberapa saat di tengah malam yang gelap dan dingin.

Dua hal yang kusesali
Hari-hari yang panas tanpa kesejukan puasa
Malam-malam yang dingin tanpa kehangatan shalat
('Abdullah ibn 'Umar, RA)

Subhanallah...........
Indah nian bila setiap malam-malam ku senantiasa dihiasi dengan qiyamullail, karena kita tahu betapa dahsyat dan menakjubkannya waktu malam itu. Karena waktu malam adalah waktu yang bertabur berkah dan kemuliaan, karena dibalik sayap-sayap lelapnya banyak manusia mencapai pencerahan jiwa dan puncak spiritual.
Hal ini juga merupakan kebiasaan yang dilakukan orang-orang shalih, perilaku baik mereka dan syiarnya para kekasih Allah.

"Hendaklah kalian mengerjakan qiyamullail, karena qiyamullail itu kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, qiyamullail itu mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dosa, menghapus kesalahan-kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh." (HR Ahmad, Tirmidzi, al-Hakim, Baihaqi, Ibnu 'Askir, Thabrani, dan Ibnu Suni).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar