Minggu, 30 Mei 2010

To Be dan To Have


Ada dua kata yang sangat menentukan corak hidup anda. Kesalahan memilih kata yang dijadikan sebagai kendali hidup, akan berujung pada kehancuran. Sebaiknya bila anda tepat memilihnya maka perjalanan hidup anda akan dipenuhi dengan prestasi dan kemuliaan hidup. Dua kata itu adalah To Be and To Have.

To Be adalah keinginan anda untuk "menjadi". Keinginan itu dikaitkan dengan proses untuk mengejar prestasi dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang anda miliki. Contoh daro To Be adalah keinginan untuk menjadi pengusaha terbaik di Indonesia yang mampu mempekerjakan 20 ribu lebih karyawan atau keinginan menjadi staff terbaik di perusahaan tempat bekerja.

To Have adalah keinginan anda untuk "memiliki" sesuatu. Keinginan tersebut dikaitkan dengan proses meraih benda-benda materi atau hasil akhir dari sebuah usaha, sebagai bentuk dorongan dari kesenangan duniawinya. Contoh dari To Have adalah keinginan untuk mendapatkan gaji, tunjangan, fasilitas, rumah, mobil, popu;aritas, status dan pujian.

Perbedaan To Be dan To Have terletak pada titik tujuan yang hendak dicapai. Bukan pada kata-kata. Misalnya ketika anda mengatakan ingin menjadi staff terbaik. Pernyataan didalam kalimat itu bisa berarti To Be, bisa juga berarti To Have. Sangat tergantung dari apa yang menjadi fokus pengejarannya.

Bila yang anda kejar adalah gaji, fasilitas, mendapatkan pengakuan dan pujian banyak orang maka keinginan itu merupakan To Have. Tetapi kalau yang anda kejar adalah kesempatan berprestasi lebih besar dan tanggung jawab yang besar dengan mengerahkan semua semua kemampuan yang anda miliki maka keinginan itu merupakan To Be.

Kalau pikiran anda dijejali To Have, maka kecenderungannya adalah, setiap apa yang anda lakukan harus selalu mendapat balasan terutama yang sifatnya lebih ke materi dan kesenangan duniawi. Anda tidak tertantang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar kalau tidak dibayar setimpal. Prestasi kerja anda menjadi terbatas karena anda hanya bekerja sesuai imbalan atau balasan yang diterima dari perusahaan.
Akhirnya potensi diri anda stagnan dan tidak akan pernah berkembang.

Namun demikian, bukan berarti To Have dilarang. Hanya saja To Have tak boleh dijadikan kemudi hidup. Bila anda ingin punya rumah dan mobil, jangan pikirkan rumah dan mobil mewahnya (To Have). pikirkan prestasi apa yang harus anda raih yang dengan prestasi itu anda mampu membeli rumah dan mobil. Bill Gates bisa menjadi orang terkaya didunia setelah dia berprestasi di bidang komputer. Muhammad Yunus mendapat hadiah Nobel setelah berprestasi di bidang micro finance.

Bila anda ingin meraih sukses jangka panjang sekaligus kemuliaan hidup jadikan To Be sebagai kemudi hidup anda. Sebesar dan sehebat apapun anda, bila menjadikan To Have sebagai kendali hidup kehancuran menanti anda. Lehman Brothers adalah contoh paling anyar untuk hal ini.

Jadikanlah To Be sebagai kendali hidup dan yakinlah To Have pasti akan mengikuti anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar