Sabtu, 11 September 2010

Kemenangan Apa Yang Kita Dapat Tahun ini?




Suasana lebaran masih terlihat dikeseharian umat hingga hari kedua ini,

suasana silaturrahmi ku bersama saudara masih diwarnai makanan khas lebaran.....ada ketupat, opor ayam, rendang, sambel goreng ati dan seonggok kue kering khas lebaran.

Pokoknya urusan perut di hari lebaran nggak susah mencarinya.

Namun akan semua hanya itu yang perlu kita peroleh dihari nan fitri ini?


Saudaraku,

Mungkin kita masih ingat bahwa ada tiga kata yang paling banyak dibicarakan pada bulan Ramadhan. Yaitu Puasa, Taqwa dan Lailatul Qadar. Bulan Ramadhan, sebagai bulan kita berpuasa satu bulan penuh, bulan yang mencetak kita menjadi orang bertaqwa, dan didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam lailatul qadar.

Saudaraku,
Mungkinkah ada di antara kita yang merasa jenuh dengan ceramah-ceramah Ramadhan?
Merasa bahwa materi yang disampaikan tentang Ramadhan itu berulang dari tahun ke tahun, dan membuat sebagian orang bosan. Merasakan tak ada hal baru yang disampaikan tentang Ramadhan, sampai lalu menganggap tidak perlu lagi mengulang-ulang informasi tentang Ramadhan. Subhanallah..........

Saudaraku,

Di dunia ini bukan hanya kita. Selain itu, kita sendiri juga pasti sangat memerlukan pengingatan, yang mengingatkan kita tentang keutamaan Ramadhan, kemuliaannya, agar kita bisa melakukan sesuatu yang baik di bulan ini di banding bulan Ramadhan tahun lalu.

Lihatlah firman Allah Swt yang juga menjelaskan pentingnya pengingatan itu. Allah swt berfirman, “Fa dzakkir fa inna dzikra tanfa’ul muminin……” Peringatan berguna untuk orang beriman saja, dan tidak berguna bagi orang yang tidak beriman. Kenapa kita menolak untuk diingatkan kembali tentang Ramadhan? Marilah buka lembar-lembar Fi Zhilal Al Qur’an, karya monumental Sayyid Quthb rahimahullah. Saat berbicara tentang Rasulullah saw ia menuliskan, “Rasul saw adalah seorang yang mengingatkan. Ia harus mengingatkan dan harus terus menerus mengingatkan meskipun berhadapan dengan orang yang menolak dan yang mendustainya, itu karena peringatan itu bermanfaat bagi orang beriman dan tidak bermanfaat bagi orang selain mereka, yakni orang-orang yang menentang Allah. Pengingatan adalah tugas utusan Allah, sementara apakah orang kemudian menerima atau sesat, itu diluar dari tugas Rasul.” (fi Zhilaal Al Qur’an, 1/3386).

Saudaraku,

Ada lagi yang berbeda dan perlu kita ingat. Bahwa Ramadhan tahun ini pasti berbeda dengan Ramadhan tahun lalu.

Untuk ku…………

Ramadhan tahun ini, aku berada dilingkungan kerja yang berbeda dari tahun lalu….

Ramadhan tahun ini, jarak tempuh ku ke tempat kerja lebih jauh dari tahun lalu….

Ramadhan tahun ini, targetku melakukan taraweh keliling dari masjid ke masjid yang berbeda….

Dan masih banyak yang mungkin tak perlu ku ungkapkan disini……

Memang kita hidup di bulan Ramadhan yang berbeda dengan situasi tingkat ketaatan dan kemungkaran yang berbeda. Kita melewati bulan Ramadhan tahun ini dengan tensi semangat dan kelalaian yang berbeda. Sepertinya bulan Ramadhan tahun ini, kita lewati dengan suasana penuh keprihatinan ditengah suasana duka dan miris. Bencana alam, keburukan pemimpin yang terus terungkap, kemiskinan yang menjalar ke mana-mana. Belum lagi bila kita lemparkan pandangan pada kondisi kaum Muslimin di berbagai belahan dunia. Di Palestina, di Amerika, dan di berbagai pelosok bumi Allah ini.


Saudaraku,

Bulan suci dan mulia ini sudah berulangkali melewati sejarah Islam. Jika Ramadhan tahun ini terjadi pada tahun 1431 Hijriyah, berarti ada seribu empat ratus tiga puluh satu kali umat Islam melewati Ramadhan. Dan sepanjang rentang sejarah itu, Ramadhan menorehkan peristiwa-peristiwa besar bagi sejarah Islam.

Bukalah kembali catatan sejarah Islam kita. Maka kita akan menemukan begitu banyak peristiwa besar dan mempengaruhi perjalanan umat manusia setelahnya, yang terjadi dibulan Ramadhan.

Di bulan Ramadhan tahun kedua hijriyah, kita mengukir kemenangan di perang Badar, di tahun kedelapan kita menang dengan penaklukan Makkah dan penghancuran berhala. Di bulan Ramadhan tahun 584 Hijriyah, dalam perang Hittin, kaum Muslimin dipimpin Shalahuddin Al Ayyubi dapat mengalahkan kaum Salib dan membebaskan Masjid Al Aqsha. Di bulan Ramadhan tahun 1393 Hijriyah, kaum Muslimin menang dalam peperangan pertama melawan Israel. Dan bahkan di bulan Ramadhan 1365 Hijriyah, umat Islam di Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda.


Saudaraku,

Kita merenung sejenak dari hingar bingarnya kehidupan dunia,

Apa kemenangan generasi kita di Ramadhan 1431 H ini?

Atau, sederhanakan lagi pertanyaannya, apa kemenangan dalam lingkungan diri kita sendiri, di Ramadhan tahun ini? Adakah kemenangan yang kita peroleh?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar