Rabu, 18 Februari 2009

GAZA, Luka mu Luka ku Jua

Malam mulai merayap bertaburan bintang, sementara sang bayu bertiup kencang. Dan kulihat pepohonan bergerak kekanan dan kekiri lewat celah jendela pemondokanku.
Malam ini, rupanya mata tak bersahabat denganku. Enggan untuk ku ajak tidur, enggan untuk ku bawa beristirahat.
Detak jam dinding nalam ini mulai terdengar lebih keras dari biasanya, ataukah karena suasananya yang sudah sunyi senyap sehingga hanya detak jam lah yang mendominasi dalam ruangan tersebut.
Kulihat jam dinding telah menunjukan pukul 22.30 wib, aku tiba-tiba tergerak untuk menghidupkan radio dan kudengar sebuah lagu yang sangat aku kenal belakangan ini; yaitu lagunya Michael Heart yang berjudul We Will not Go Down.

We will not go down
in the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and
our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Mendengar lagu tersebut, anganku jadi terbayang kembali akan peristiwa AGRESI ISRAEL yang dimulai sejak tgl 27 Desember 2008 dengan serangan udara yang disebut operasi “Cast Lead”, yang menewaskan 225 orang Palestina di hari pertama.
Di hari ke-20 penyerangan Israel di Gaza, telah menjadikan Palestina, sebagai “holocaust” baru di dunia. Masyarakat Gaza seperti dihantam “Tsunami” kebengisan sekelompok manusia dengan segala kepongahannya. Korban telah mencapai lebih dari 1000 orang tewas, dan 4750 orang mengalami luka-luka. Dan perlu kita tahu bahwa 330 korban yang tewas adalah anak-anak.

Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza ini laksana tes kemanusiaan yang dihadirkan kepada seluruh manusia di dunia. Apakah dengan kondisi yang terjadi di Gaza, masih ada manusia yang peduli dan terpangil untuk menyelamatkan martabat kehidupan sekelompok manusia dan terpanggil untuk menyelamatkan martabat kehidupan sekelompok manusia yang menderita? Ataukah pada akhirnya seluruh manusia di dunia ini akan membiarkan keadaan itu sampai Israel sendiri kelelahan atau puas terhadap segala kekejamannya? Tragedi kemanusiaan ini telah melewati batas-batas tanah air, bangsa, ras, agama dan ideologi.

Alhamdulillah...............kita di Indonesia walaupun memiliki masalah sendiri yang perlu perhatian. Tetapi pada saat ini, dengan tetap memberi perhatian persoalan didalam negeri, maka menjadi penting untuk kita mengerahkan kepedulian guna menolong saudara-saudara kita yang ada di Gaza Palestina.

Pernah kita mendengar atau melihat kekejaman pada perang-perang sebelumnya dibelahan dunia ini?
Di Gaza terjadi, atas ulah kekejaman, kebengisan Yahudi Israel Laknatullah.

Kisah tentang Shahd, bocah perempuan menggemaskan berusia 4 tahun yang menjadi santapan peluru tentara Israel Laknatullah saat ia bermain di pekarangan belakang rumahnya. Orang tuanya hanya bisa termangu menyaksikan tragedi itu, dan segera disambut dengan salakan senapan saat mencoba mengambil jazad malang itu. Tubuh kecil bersimbah darah itu lalu disantap anjing-anjing pelacak yang dibawa tentara Israel Laknatullah saat memasuki Gaza. Suatu keadaan yang mengundang : Sengajakah sang bocah ditembak hanya buat memberi makan anjing-anjing itu?
Shahd tentu tak sempat menagis. Juga tak akan merasakan sakit. Tapi, kebiadaban tentara terhadapnya akan selalu membuat kemanusiaan setiap orang bernurani menangis dan merasakan sakit yang menusuk-nusuk.

Di Gaza hari-hari ini, sejarah penting itu disobek-sobek sampai lumat. Yang dipertontonkan di abad ke-21 ini jutru naluri kebinatangan manusia paling primitif: Yang kuat erhak melakukan apa pun pada yang lemah. sebuah kenyataan yang mengajarkan bahwa "baik saja tidak cukup, melainkan juga harus kuat".

Maka, kita selain berdoa agar Allah menghentikan kekejian itu, mari menelusuri diri. Mari cari bagaimana membuat diri sendiri, keluarga, masyarakat, serta bangsa-umat menjadi kuat hingga tak dapat menjadi bulan-bulanan kaum biadab dunia.

Hari ini, ketika jari-jari ku masih menekan tuts huruf-huruf di keyboard. Duka nestapa umat Islam di belahan bumi ini, masih belum berhenti. AIRMATA dan darah bagai tak heni-hentinya mengalir. Bumi Palestina menjadi saksi sejarah. Betapa kebiadaban orang-orang Israel yang telah membunuh orang-orang Palestina dengan keji tanpa perikemanusiaan.

Sudah terlalu banyak darah mengalir di umi Palestina. Banyak nyawa yang telah melayang. Hanya kepada Allah SWT kita berserah diri. Bahwa semua yang berlaku di uka bumi adalah atas kehendak dan seizin Allah SWT. Ada rahasia Allah dibalik semua itu, yang tak seorangpun manusia mengetahuinya.

Semoga Allah memberikan kekuatan dan kemenangan kepada manusia-manusia yang bersabar dan bersyukur. Semoga Allah meridhoi perjuangan kita. Amin

Allahu Akbar.......Alahu Akbar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar