Ketika sebuah berita
Kuterobos................
Kuberontak..................
kebaikan dan disiplin suster
demi berjumpa istriku
Kulangkahkan raga ini
dengan rasa berdebar-debar
menuju ruang bersalin
Ya Allah..................ya Rabbi........................
ujian apa yang tengah Kau berikan pada kami?
..................................................................................
Ketika suara pilu istriku menyentuh hatiku
dan tetes air mata memenuhi dada,
atau ketika tubuh istriku.....................
menggeliat menahan sakit.
Ketika itulah, raga menjadi kaku,
bathinku menjadi iba,
Istriku menggeliat,
matanya sembab,
sekujur tubuhnya dingin,
.......yaa................... Allah yang jiwanya ada dalam genggaman-Mu
kemanakah aku musti berlari.............................?
kemanakah aku musti bersandar...........................?
kemanakah aku musti menumpahkan keluh kesah...........................?
dan kemana pula aku hendak mencari syafaat...............................?
semua ada dalam bingkai rencana-Mu
semua ada dalam kerangka kehendak-Mu..................
Ketika perut "tersayat" darah mengalir seketika
Ketika kumpulan orang-orang menjadi manusia pendiam
Ketika kelucuan menjadi penawar nafas kehidupan
Ketika ketabahan menyuburkan benih ketenangan
Dan ketika ketenangan menjadi satu-satunya penghibur
Maka : tangis bayi itu kah pengobat ketegangan?
Dan ketika kegundahan membelengguku
aku amat berharap akan datangnya.................................
berita tentang istriku,
sebab aku, berat menahan gundah dipungungku
Aku ingin berjumpa dengan istriku
dan.....................................
pintu ruang operasi terbuka,
kulihat senyum istriku,
senyum itu pulalah yang menepis gundah dipunggungku
punggung seorang bapa................................
yang tengah mereguk seonggok kebahagiaan
Terima kasih, yaa Rabbi...................atas rachmat Mu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar