Senin, 07 September 2009

ADINDA


sore hari disebuah pojok rumah


Ingin rasanya kulukis wajahmu dalam bait-bait puisi

meski kutahu kata-kataku tak mungkin sanggup melukis seluruh keindahanmu

Setidaknya angin yang berdesir memberiku sketsa indahmu

dan hari-hariku adalah cerminan catatan tentang cinta


Adinda,

Di balik purnama itu kau bersemayam

Menerangi gelap hatiku yang kosong

Cahayanya mengusir keraguanku

Resah, gelisah kurasa saat kau tenggelam di balik awan itu

Takut kau kembali saat fajar tlah datang

Dan mentari menggantikanmu


Adinda,

Desiran angin malam semakin lama semakin syahdu terdengar

Lantunan kerinduannya semakin nyaring terdengar

Melagukan bait melodi cinta kita

Begitu tulus dalam keheningan malam

Suarakan rindu untukmu


Adinda,

Mengapa kau menginspirasikan hadirnyan puisi ini?

Tanpamu jariku takkan tergerak mengalunkan kata

Karna engkau tlah kuasai pikiranku sore ini

Menuntunku menapaki dunia maya penuh fantasi

Dan kesendirianku adalah waktuku tuk berceloteh dengan hatimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar