sore hari disebuah pojok rumah
Ingin rasanya kulukis wajahmu dalam bait-bait puisi
meski kutahu kata-kataku tak mungkin sanggup melukis seluruh keindahanmu
Setidaknya angin yang berdesir memberiku sketsa indahmu
dan hari-hariku adalah cerminan catatan tentang cinta
Adinda,
Di balik purnama itu kau bersemayam
Menerangi gelap hatiku yang kosong
Cahayanya mengusir keraguanku
Resah, gelisah kurasa saat kau tenggelam di balik awan itu
Takut kau kembali saat fajar tlah datang
Dan mentari menggantikanmu
Adinda,
Desiran angin malam semakin lama semakin syahdu terdengar
Lantunan kerinduannya semakin nyaring terdengar
Melagukan bait melodi cinta kita
Begitu tulus dalam keheningan malam
Suarakan rindu untukmu
Adinda,
Mengapa kau menginspirasikan hadirnyan puisi ini?
Tanpamu jariku takkan tergerak mengalunkan kata
Karna engkau tlah kuasai pikiranku sore ini
Menuntunku menapaki dunia maya penuh fantasi
Dan kesendirianku adalah waktuku tuk berceloteh dengan hatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar