Senin, 24 Mei 2010

Segenggam RINDU untuk bidadari-bidadariku #2#


Lubuk jiwa mereka yang paling dalam terdapat kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan jiwa yang dahaga,yang membutuhkan sepotong waktu yang dimiliki kekasihnya untuk diberikan kepadanya. Waktu yang bukan sekedar putaran jarum jam, tetapi waktu yang bermakna perhatian terhadap cinta keduanya.Sepotong waktu itu adalah bagian dari kemakrufan seperti yang dijelaskan Allah SWT "Bergaullah dengan mereka secara makhruf" (QS An-Nisaa':19). Dalam kategori ini adalah kemampuan untuk memberikan perhatian istimewa, mendengarkan secara aktif, membangun suasana romantis dan menciptakan canda-canda segar sehingga hidup menjadi lebih indah bersama bidadari-bidadari calon penghuni surga.

Banyak lelaki sanggup memberikan materi yang berlebihan kepada kekasihnya.....kepada bidadari-bidadarinya, tetapi memiliki kelemahan dalam mendengarkan isi hati mereka. Bahkan banyak lelaki beranggapan bahwa perhatian yang harus diberikan hanyalah memberikan setumpuk materi.......namun tidak sedikit juga kaum wanita yang menyukai hal ini.....subhanallah.
Terkadang lelaki kurang memberikan sepotong waktu yang dimiliki kepada kekasih.... kepada bidadari-bidadarinya untuk mencurahkan perasaan hatinya. Padahal hal ini yang menjadi kebutuhan jiwa yang harus dipenuhi.

Melihat semua ini...........anganku menjadi terbang keawan.....melintas batas ruang dan waktu, kuterpekur dihadapan secangkir teh dan martabak manis yang terhidang dimeja.
Aku pun ber pikir.....apa yang sudah ku berikan kepada bidadari-bidadariku....??
Terlintas berbagai bayangan yang telah ku berikan kepada bidadari-bidadari ku.... terlintas bayangan sikapku..... kelakuanku..... dan perasaanku....................
hingga ku berpikir inikah yang membuat aku mempunyai "Segenggam RINDU untuk bidadari-bidadariku"

Aku jadi teringat apa yang dikatakan John Gray dalam Mars and Venus Together Forever : "Perlulah menjadwalkan kesempatan-kesempatan istimewa. Seorang pria perlu mengingatkan bahwa seorang wanita cenderung merasakan beratnya tanggung jawab rumah tangga dan merasa sulit untuk meluangkan waktu bagi diri mereka sendiri. Kalau seorang suami menciptakan saat-saat istimewa ketika istrinya dapat lepas dari kerutinan, si istri bebas untuk merasa dikembangkan dan dipupuk".

Mari......seorang pria hendaknya memiliki inisiatif untuk menciptakan saat-saat istimewa, ketika seorang kekasih memiliki kesempatan lapang untuk menceritakan seluruh isi hatinya, mengungkapkan gejolak perasaannya. Kita juga harus sanggup memberikan waktu untuk semua itu.
Selebihnya, kita harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan secara aktif. Agar kekasih kita merasa mendapatkan perhatian lebih dari kita, sekaligus dipenuhi kebutuhan jiwanya disamping kebutuhan fisiknya.
Dalam hal ini, kita dapat belajar bahwa kecenderungan wanita -pada umumnya- sangat menghargai komunikasi dan suasana yang menyertainya.
Dunia yang terkadang kita lupakan dan abaikan, bukan sekedar karena kita seorang Pria tetapi karena kita jarang berusaha memasuki dunianya; dunia kekasih kita; dunia istri kita dan dunia para wanita.

Sruuputtttt.............
Inikah bayangku.....hingga anganku membentuk "Segenggam RINDU untuk bidadari-bidadariku"
Rindu yang tengah membuncah dalam hati ini..............
Semoga rinduku ini......terasakan jua oleh kekasihku......bidadariku.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar