Minggu, 19 Juli 2009

MOS......FORTASI..........& ANAK2 KU

Apapun namanya masa orientasi siswa baru – pasti membuat repot semua orang tua
Apapun alasannya masa orientasi siswa baru – pasti merobek saku semua orang tua
Sepertinya budaya yang ada dalam MOS atau apapun namanya, yang senior menghukum yang junior. Si junior punya dendam, dan akan memperlakukan adik kelasnya seperti apa yang dialaminya dulu. Itulah mungkin sekilas gambaran MOS secara umum, yang tengah ramai terjadi saat ini.

Dan bahkan berita dikoran Republika tgl. 17 Juli 2009, ”seorang anak bernama Roy Aditya Perkasa (15 tahun), siswa SMAN 16 Surabaya, Jawa Timur, kini telah tiada, warga Jl. Flamboyan blok AH No. 16 Perumahan Wisma Tropodo, Sidoardjo, itu meninggal sesaat setelah mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS), Rabu (15/7).”

Tapi, MOS bagi kedua anakku punya dua persepsi yang berbeda. Yang satu MOS bagi dia adalah beban yang sangat berat, dan yang satunya lagi dihadapinya dengan suasana enjoi aja!
Tapi apapun persepsi bagi kedua anakku, tetap saja kami ”orang tuanya’ yang sibuk bukan kepalang. Gimana nggak sibuk, anak2 dengan kami harus menterjemahkan terlebih dahulu perintah dari para panitia.

Dihari pertama (buat kedua anakku), kami harus membuatkan topi dari tempurung kura-kura (coba bayangkan gimana mencari tempurung kura-kura?), akhirnya kami membuatkan topi dari bola plastik yang dibelah dua ”mirip kan dengan tempurung kura kura? ha ha ha dan membuat toga yang warnanya serba orange ”Jack mania kali yeee!”. Kemudian membuatkan tas dari bekas kantong terigu ”segitiga biru” dan tas plastik warna hitam.

Yang tidak kalah hebohnya adalah mencari atau membeli yang harus dibawa dihari pertama, yaitu beberapa makanan dan buah-buahan al: Nasi bakar isi ayam, nasi suci, sayur popeye, jam weker pagi goreng, makanan monyet cap rw, air mineral cap sekolah, minuman lonjong berbunyi klakson, makanan lanjut usia, makanan ratu perak, buah paling sopan, zat cair kuning kental, coklat empat kelezatan, minuman keluarga, biskuit orang kaya, chiki pesawat, dan permen dengan awan.

Dihari kedua tak kalah susahnya, adalah membawa nasi padang lauk ikan, nasi uduk, ketimun, tahu, jeruk sunkiss, ultra milk, marbel, kacang Yes, chiki taro, es taman mekarsari, chiki yang bisa bikin tertawa, buah bintang dan mi keriting.

Dihari ketiga juga tak kalah repotnya, disuruh membawa nasi sayur basi komplit, buah cium matahari, minuman empuk bantal, makanan empuk guling, susu pendekar cilik dan jajan merdeka.

Itulah bagian terkecil dari MOS...............merepotkan, merogoh saku dan menggelikan.

Namun pelaksanaan MOS di sekolah kedua anakku......Alhamdulillah, jauh dari unsur kekerasan, unsur dendam. Yang ada MOS kali ini adalah diwarnai dengan pengenalan terhadap unsur2 yang ada di dalam sekolah dengan suasana yang gembira, ceria. Dan diakhir session di sekolah anakku yang pertama (SMA) dilakukan MABIT & Muhassabah, sedangkan di sekolah di anakku yang kedua (SMP) dilakukan kunjungan ke panti asuhan dengan menyerahkan makanan (mie keriting, zat cair kuning kental dll) yang terkumpul dari seluruh peserta MOS. Sungguh pendidikan awal yang sangat baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar