Rabu, 18 Agustus 2010

Arti Maaf Seseorang


Sore ini aq pulang lebih cepat dari biasanya...........puasa hari ini terasa menyisakan seonggok derita di hidupku, namun aq jalani semua itu dengan hati yang lapang....bukankah kita di saat menjalankan ibadah puasa diharapkan mampu menahan segala gejolak emosi....walau terkadang jebol juga jaring yang sudah kita anyam.....yah itulah sifat manusia, mudah marah.....berat untuk menahan sabar..............

Hujan sore ini........rupanya ingin menumpahkan begitu banyak air ke tubuhku yang sedang duduk diatas motor dan terjepit diantara kemacetan kendaraan...........basah kuyup lah seluruh tubuhku...... Semoga inilah jalan dari Allah SWT dan aq berharap air hujan yang membuat seluruh tubuhku basah ini mampu meredam bara api yang tengah bergelora dalam jiwaku.


Ditengah himpitan kendaraan di Ibukota, aq jadi teringat salah satu firman Allah SWT dalam QS Ali Imran ayat 133-134, yang artinya: ".....Allah menyediakan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu........orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."


Saudaraku,

Biasanya kita selalu ingat dengan orang yang sudah menyakiti perasaan kita. sebab, rasa sakitnya kadang tidak bisa dihapus oleh waktu. Mungkin wajar kalau kita merasa sakit hati telah dihina. Nah, suatu ketika tiba-tiba orang yang sudah menyakiti kita itu meminta maaf, sebaiknya apa yang kita lakukan?

Kalau kita hanya mengikuti hawa nafsu, pasti kita ingin membalas sakit hati kita dengan menyiksa perasaan orang yang meminta maaf tersebut. Ibaratnya, walaupun dia sujud, atau sampai menangis darah, tidak akan kita beri maaf juga.


Saudaraku,

Rasulullah mencontohkan perilaku menghormati sahabat2 beliau. Tentu saja, jika beliau mau menghormati dan bersikap lemah-lembut kepada sahabatnya, maka sudah bisa dipastikan bahwa beliau pun mau dan biasa meminta maaf kepada para sahabat.

Didalam Ash-Shahihain dari hadis Aisyah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda : "Sesungguhnya Allah 'Azza wa jalla mrnyukai kelemah lembutan dalam segala urusan." (HR Bukhari dan Muslim).

Marah kepada seseorang boleh2 saja, tapi bukan berarti harus dipelihara. selain menyakitkan fisik dan psikis, hati kita juga akan menjadi keras atau bahkan malas bisa jadi pendendam. Memang terasa sakit bila kita dihina oleh seseorang, kita bisa kecewa jika dikhianati, kita bisa muak jika dibohongi. Tapi, bukan berarti kita harus terus memendam perasaan itu apalagi sudah berniat tak akan pernah memaafkannya "sampai delapan turunan".


Saudaraku,

Hidup memang penuh lika-liku. Ada suka ada duka, ada kecewa ada bahagia, ada penghianatan dan ada pembelaan, ada kebohongan juga ada kejujuran.

Maka, tidak mungkin 'kan selamanya kita menyimpan dendam kepada orang lain? Memang sebelum kita tahu banyak hal tentang kehidupan dunia ini, sepertinya kitalah yang merasa paling benar atas apa yang kita lakukan. Kita menghibur diri kita bahwa kita wajar melakukan apapun yang kita suka. Termasuk menjadi pendendam. Tapi ketika begitu banyak menyimak hikmah dari segala peristiwa di dunia ini, kita mulai sadar. Kita akan lebih bijak menikmati dunia ini.


Saudaraku,

Rasulullah pernah bersabda: "Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari; keduanya bertemu tapi saling memalingkan mukanya. Dan yang paling baik di antara keduanya ialah yang memulai lebih dahulu mengucapkan salam." (Muttafaq 'Alaih).


Jadi, mulai sekarang, latihlah diri untuk berlapang dada, juga harus mengakui bahwa setiap manusia pasti punya kesalahan. Permintaan maaf itu sebagai bukti bahwa ia pernah berbuat salah dan ingin menebusnya.
Akhirnya, sampailah juga aq di rumah tentunya dengan baju yang masih lepek menempel di badan.........tepat sebelum waktu maghrib tiba..............jadi aq bisa mandi terlebih dahulu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar