Rabu, 11 Agustus 2010

Taraweh Pertamaku di Masjid Agung Al Azhar


Malam ini sengaja aku ingin taraweh pertamaku di Masjid Agung Al Azhar Kebayoran Baru, hal ini mengingatkanku saat aku pertama kalinya menginjakkan kaki di ibu kota untuk mengadu nasib.
Rupanya jamaah masjid Agung Al Azhar terlihat begitu ramainya hingga suluruh shaf terpenuhi dan rapat. Jamaahnya pun bervariasi dari mulai anak-anak, remaja dan orang tua baik ikhwan maupun akhwatnya......pokonya masjidnya begitu semarak. Alhamdulillah, ucapku dalam hati setelah melihat semua ini. Suasana lebih tertata dan disiplin jamaahnya lebih bagus, yang berarti ada perkembangan yang cukup menggembirakan. Semoga umat Islam akan senantiasa seperti ini, terutama usai Ramadhan.

Malam ini kebetulan yang bertindak sebagai penceramah adalah Dr. H. Shobhussurur, MA selaku ketua Pengurus Takmir Masjid Agung Al Azhar dengan tema Keutamaan Bulan Ramadhan.

Saudaraku,
Tanamkanlah kesadaran dan keyakinan, bahwa semua pujian benar-benar hanya milik Allah SWT, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pencipta. Maka, jika kita masih memendam kekaguman dan memberikan pujian kepada makhluk, sadarlah bahwa rasa kagum dan pujian itu haruslah pada akhirnya diarahkan kepada Allah SWT. Kekaguman dan pujian itu tidak boleh berdiri sendiri pada apapun yang berstatus makhluk. Semua kekaguman dan pujiannharus tetap diarahkan yang paling utama dan paling berhak adalah, Allah SWT.

Saudaraku,
Ramadhan, berkata kepada kita, "Berpuasalah kalian dari melihat yang haram. Menangislah mata kalian dalam kegelapan........" Rasulullah saw memberitakan kabar gembira pada umatnya dengan datangnya bulan ini.
"Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan yang diberkahi. Puasa di bulan ini akan membukakan pintu-pintu langit, dan menutup pintu-pintu neraka, lalu membelenggu syaian. Demi Allah, di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tak mendapat kebaikan di bulan ini, berarti ia tidak mendapatkan kebaikan lagi." (HR Ahmad dan Nasa-i dengan sanad jayyid).

Saudaraku,
Di hari pertama ini, kita takperlu berbesar hati dengan semangat dan kehangatan yang menyergap hati kita dengan kehadiran Ramadhan dan menjalankan ketaatan kepada-Nya. Karena, "innama al a'maalu bi khawaatimiha", nilai sebuah amal itu dinilai pada bagaimana akhirnya. Jika kita melakukan puasa dan berbagai ketaatan di hari pertama dengan penuh semangat , itu baik. Tapi penting diingat bahwa sesungguhnya fase bulan penuh barakah ini baru saja dimul;ai. Perjalanan baru menapaki langkah pertamanya. Perjuangan hanya baru memasuki awal tahapannya. Peliharalah semangat ini untuk tetap hangat dan bahkan berkobar. Jangan biarkan semangat ketaatan ini padamu.

Saudaraku,
Sekali lagi, katakanlah....selamat datang tamu agung Ramadhan. Ingatlah bahwa bulan ini merupakan fase waktu yang tak pernah bisa dinilai mahalnya oleh seluruh usia dan semua harta benda yang kita punya. Sungguh esok kita akan berada dihadapan Allah, berdiri dihadapan Allah, dan menyesali berbagai perbuatan yang pernah kita lakukan.

Ya Allah terimalah puasa kami. Tolonglah kami dengan Keutamaan-Mu untuk bisa melakukan qiyam (shalat malam) di bulan ini. Ya Allah jadikanlah amal-amal kami semuanya sebagai amal yang shalih, dan jadikanlah amal-amal itu semuanya ikhlash hanya untuk-Mu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar